Tulang Bawang Barat (MDSNews) – Realisasi dana desa (DD) tahap pertama dan kedua tiyuh Karta Raharja kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU) kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), provinsi Lampung, untuk penanganan Covid-19 dan pembangunan pisik serta pembagian bantuan langsung tunai (BLT).
Dikatakan Rudiyanto, SE, kepalo tiyuh Karta Raharja mengatakan,realisasi DD Tahun 2020 tahap pertama dan kedua sudah terakomodir untuk beberapa kegiatan,” kita saat ini sudah melakukan beberapa pembangunan pisik dan pemberdayaan masyarakat dan penanganan Covid-19,” kata Rudi saat di konfirmasi Medinaslampung di ruang kerjanya pada Rabu (17/6/2020), sekira pukul 12:00 WIB.
Lanjut Rudi, upaya percepatan penangan Covid-19, pemerintah Tiyuh karta raharja sudah melaksanakan beberapa kegiatan dan mendirikan beberapa posko, diantaranya penyemprotan Disinfektan Upaya Pemutusan Rantai Penyebaran Covid-19 sudah empat kali kita lakukan ditempat-tempat pasilitas umum masjid dan rumah ibadah gereja serta di rumah -rumah warga yang melibatkan pihak kepolisian polres Tubaba dan relawan dari salah satu partai di kabupaten Tubaba,
selain penyemprotan kita juga mendirikan pos gugus tugas yang tempatkan di balai tiyuh kita sendiri,” Serta menyediakan ruang isolasi yang berada di sekolah dasar negeri 1 dengan tiyuh kartaraharja yang dilengkapi dua ruangan isolasi,” paparnya Rudiyanto.SE.
Sementara, selain dari pada itu,lanjut Rusiyanto.SE. berdasarkan permendes nomer 6 Tahun 2020, pemerintah Tiyuh kartaraharja, telah melakukan rasionalisasi Anggaran dalam kontek realokasi dan refokusing penaganan covid-19,juga telah melakukan pembagian masker kepada warga kita sebanyak 3800 masker, untuk pembagian masker tersebut kita bagikan di sekeliling tiyuh di 8 suku,” tambah Rudi.
Di ketahui bahwa dalam Alokasi DD Pada Tahun 2020 sebagaimana dalam peraturan presiden RI, bahwa setiap desa/tiyuh harus mengeluarkan 25-30-35% persen sesuai kategori besar kecilnya dana desa tersebut untuk di Anggaran untuk Bantuan BLT,” karena di tiyuh kita dana desanya masuk katerina 30% persen untuk itu semuanya telah kita anggarkan Alhamdulillah di tiyuh kita sebanyak 152 kepala keluarga (KK) mendapatkan BLT yang dianggarkan melalui Dana -Desa dan saat ini sudah berjalan sebanyak dua tahap, perlu di ketahui bahwa di tahap pertama ada 3 KK yang kita tarik disebabkan mereka memiliki bantuan bantuan sosial tunai (BST) dan sudah kita alihkan untuk warga yang benar-benar tidak mampu,” jelasnya, Rudiyanto.SE.
Masih kata Rudi, bahwa tiyuh Karta Raharja memiliki orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 5 (lima) warga dan karantina sebanyak 76 (tujuh puluh enam) warga,” benar kita sudah melakukan karantina terhadap 76 warga dan 5 OTG dan Alhamdulillah semuanya sudah di berikan surat keterangan kesehatan bahwa sudah sehat, namun tidak terlepas dari itu kita juga memberikan paket sembako geratis terhadap 5 warga yang di duga OTG tersebut,” lanjutnya Rudiyanto.SE.
Semenatara untuk Realisasi Dana-Desa (DD) untuk fisik pembagunan pembukaan badan jalan, kita alokasikan di suku 05 dan 08 RT 17 dan 30 sepanjang 60 meter, dan pembangunan pengadaan jaringan WiFi yang kita tempatkan di balai tiyuh kartaharja untuk mempermudah akses informasi dan mempermudah sistem kerja oporator dan aparatut tiyuh, selain itu , pengadaan jarigan Wifi tersebut kita sediakan untuk pasilitas umum.
artinya tidak hanya pemerintah saja yang memakainya namun masyarakat tiyuh Karta Raharja bebas memakainya, sementara pengadaan lampu jalan yang berada di suku 1 RT 1, 2 dan 3 sebanyak 105 unit, dan juga pembanguan maskot tiyuh dengan panjang 18 meter dan lebar 10 meter, dan di tempatkan di suku 07 RT 02, dan dalam pembangunan tersebut saat ini masih berjalan,” diikerjakan,cetus ,Rudiyanto.SE.
pembangunan,maskot tersebut,kata Rudiyanto.SE. yang akan kita bernama menumen Batu tegal Beghak, pembangunan yang sedang dikerjakan yang saat ini mendekati selesai- rampung, sudah berjalan 70 % , yang diperkirakan sebelum Akhir Tahun 2020 pembangunan Tersebut dipastikan akan selesai tepat waktu sesuai apa yang kita harapkan,”
pembangunan Batu Tegak Beghak tiyuh kartaraharja tersebut lanjut Rudiyanto.SE.,” untuk mewujutkan keinginan dan harapan dari Tokoh dan sesepuh masyarak dari berbagai latarbelakang suku Tiyuh kartaraharja sebelumnya yang mengusulkan dalam rapat tri wulan tiyuh yang digelar dibalai Tiyuh kartaraharja pada Tahun 2019 lalu, Tutur,Rudiyanto.SE.
Lebih janjut Rudiyanto.SE, menambahkan, bahwa Terealisasinya pembagunan menumen Batu tegak Berak tersebut, Untuk melestarikan
nilai-nilai sejarah Asal usul sejarah Tiyuh kartaraharja, yang mana menurut cerita para sesepuh bahwa daerah Tiyuh kartaraharja sebelum transemigrasi masuk di era saman seblum tahun 1973 , daerah tersebut disebut tegal berak, konon dulu daerah tempat tersebut menjadi tempat sentral persinggahan masyarakat untuk peristirahan ,yang mana pada era saman transemigrasi duhulu masih banyak masyakat yang masih menggunakan kenderaan gerobak sapi ,bayangkan saja disaman dahulu kenderaan roda empat masih langka,disaman itu Baru mobil BBU,dan Gelorio, dan daerah tersebut daerah hutan,yang dimaknakan dalam bahasa lampung tegal Beghak,cetus
,Rudiyanto.SE.
Menarik, selain dari penangan Covid-19 di tiyuh Karta Raharja selama 2 (dua) tahun ini sudah menjalankan pengecekan kesehatan rutin yang bekerjasama dengan puskesmas setempat,” ya benar kita sudah dua tahun ini mulai dari 2019 sampai tahun ini Alhamdulillah sudah berjalan pengecekan kesehatan masyarakat, yang kita utamakan terhadap pengecekan tersebut upaya pencegahan terjangkit demam berdarah (DBD) seperti pengecekan dentik nyamuk untuk kita kontrol agar tidak berkembang dan di musnahkan, dan Alhamdulillah saat ini peningkatan pengurangan terjangkit DBD di tiyuh Karta Raharja sangat signifikan menurun, ini kita lakukan demi kesehatan dan keselamatan warga kita, dan juga beberapa gejala penyakit yang termasuk dalam pengecekan ini, perlu di ketahui bahwa kita melakukan pengecekan satu kali dalam seminggu dan saat ini selalu berjalan,” imbuhnya Rudi.
Selain itu dalam kegiatan penanganan Covid-19 salah satunya pembagian BLT kita
masyarakat dianjurkan mematuhi protokol kesehatan, yang mana warga harus menggunakan masker dan melakukan cuci tangan serta duduk dengan berjarak, saat pembagian BLT tersebut kita selalu libatkan pihak kecamatan, bhabinkamtibmas tiyuh dan Babinsa tiyuh,” jelas Rudi,
Rudi berharap,” memasuki New Normal di wilayah Tubaba tentunya saya berharap khusus nya terhadap warga tiyuh Karta Raharja untuk tetap patuhi protokol kesehatan, dan saat ini kami selalu tekankan kepada masyarakat agar jangan melakukan kerumunan masa seperti manggelar pesta dan lain sebagainya, kita anjurkan, dapat bersabar, menunggu dan mematuhi anjuran dari pemerintah, dan dalam pernikahan pun kami selalu memantau memberikan arahan bahkan setiap warga yang melakukan pernikahan tidak boleh melakukan kerumunan yang melebihi 30 warga dan kita bataskan 10 pihak peria dan 10 pihak wanita tidak lebih dan rumah ibadah juga sudah kita buka tapi tetap tidak lepas daru peraturan protokol kesehatan di utamakan,” harapan Rudiyanto.SE.
Laporan : Sapriyadi/Arpani