Waykanan (MDSNews) – Diduga camat Banjit dan pejabat terkait Waykanan tutup mata terkait dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan PLT Kepala Kampung Argomulyo Kecamatan Banjit . Akibat ketidakjelasan pengangkatan PLT kakam yang sebelumnya menjabat sekretaris kampung tersebut menimbulkan banyak polemik.
PLT Kakam Argomulyo, Wardoyo yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris kampung setempat diduga berbagai ulah dilakukan. Kendati laporan telah disampaikan ke Camat Banjit sebelum saat menjabat PLT tetapi hal tersebut tidak dijadikan pertimbangan khusus.
“Kami sudah pernah sampaikan secara lisan dan tertulis kalau masalah dugaan pungli itu. Katanya mau dipertimbangkan. Tapi nyatanya justru diangkat jadi PLT ,” kata mantan Kakam Argomulyo, Wintyawati, yang saat ini ketua TP PKK Argomulyo, via telpon selulernya, Minggu (28/06/2020).
Jika banyak warga yang kecewa, kata mbak win, panggilan akrab Wintyawati, sudah sewajarnya. Diberhentikan memang tidak secara tertulis, tetapi secara lisan Wardoyo pernah mengungkapkan siap mundur. “Benar memang dia itu diangkat jadi Sekkam saat saya menjabat dulu. Banyak hal yang tidak diketahui kepala.kampung telah dilakukan dia tapi hal yang menyimpang. Wajar kalau kemarin itu diganti, dan SK dia sebagai Sekkam tahun 2020 tidak dikeluarkan lagi oleh kepala kampung,” ujar dia.
Dengan sudah mulai viralnya dugaan pungli tersebut, namun hingga saat ini Camat Banjit dan pejabat terkait terkesan tutup telinga. “Kalau memang benar ada pungli, silahkan tempuh jalur hukum,” kata Sekda beberapa waktu lalu, secara singkat.
Salah seorang tokoh masyarakat Argomulyo, Sukamto menyayangkan jabatan Wardoyo yang.dipertahankan bahkan terkesan dilindungi camat Banjit. “Orang sudah tidak benar kok tetap dipertahanka. Ini akan menjadi buruknya citra Pemerintahan saja. Kalau semua harus diselesaikan secara hukum dulu baru ada tindakan, berarti pemerintah daerah ini tidak mau mendengarkan keluhan warganya,” katanya.(red)
Saya sebagai warga memang merasakan ketidak adilan yg di lakukan pihak pemerintah anda Argomulyo saat ini, mulai dari pelayanan dan perangkat desanya, seperti Bantuan Covid-19 saat ini yg sedang berlangsung pihak desa tidak melakukan pendataan secara Langsung seperti ketua RT Dan kadus nya tidak pernah memberikan sosialisasi kepada masyarakat nya, contoh , PLT kakam Argomulyo saat ini pernah saya tanya mengapa saya tidak mendapat bantuan Covid-19 ini dia menjawab keluarga kamu sudah tergolong keluarga mampu, tapi pada kenyataannya pada saat pembagian BLT DAN BST COVID 19 banyak warga yg memiliki perekonomian yang lebih dari saya dan bisa dikatakan sangatlah mampu mendapat kan bantuan tersebut. BAHKAN keluarga saya pernah mendapatkan bantuan beras RASKIN
namun hilang bagai di telan bumi, dan pada saat saya tanyakan ke perangkat desa, yaitu RT 2 CAPUR ASRI dia tidak tau akan hilangnya jatah beras yg keluarga kami terima, ujar RT itu dari atas sana, dan data lama yg dijadikan pegangan.
Jadi benar adanya menurut saya plt kakam Argomulyo ini tebang pilih terhadap warganya.
Saran saya kepada LSM kami minta bantuan nya mengusut masalah ini, Mulai dari Bantuan sampai ketidak jelasan digunakan Untuk apa dana desa 2020 saat ini, sisa Dari dana yg dialokasikan untuk bantuan Covid-19.