Lampung Tengah (MDSNews) – Dalam rangka menyongsong hari bayangkara yang jatuh pada tanggal 1 juli, Kompi 1 Yon B Pelopor menggandeng Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Lampung tengah. Memberikan 4000 ekor benih ikan lele kepada sejumlah warga kurang mampu di Kampung Terbanggi Agung, Kecamatan Gunung Sugih, Senin (29/6).
Wadanki 1 Yon B Pelopor Iptu Darwanto menerangkan, pemberian bibit lele sebagai realisasi program ketahanan pangan Kompi 1 Yon B Pelopor dengan membentuk Kampung Tangguh Sentra Budidaya Ikan di Dalam Ember (Budikdamber) lele dan kangkung hydroponik.
Pemberian bantuan 4.000 bibit benih lele sasarannya adalah 25 kepala keluarga yang termasuk kaum Muztahiq (delapan golongan yang berhak menerima zakat). Kegiatan dipusatkan di Dusun Trinjono, Kampung Terbanggi Agung, Kecamatan Gungung Sugih.
Masing-masing kepala keluarga mendapatkan dua ember budikdamber,” kata Iptu Darwanto.
Selain 4.000 benih lele, juga diserahkan 54 ember air sebagai sarana budikdamber, 650 bibit tanaman kangkung, dan 50 kilogram pakan ikan. Tak hanya itu, warga pun diberikan pelatihan budikdamber dan penanaman kangkung hydroponik.
Nurhadi, perwakilan Baznas Lamteng mengatakan, kegiatan yang diinisiasi Kompi 1 Yon B Pelopor Satuan Brimob Polda Lampung itu sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu untuk mengembangkan usaha.
Pembentukan Kampung Tangguh Sentra Budikdamber lele dan tanaman kangkung untuk kaum Muztahiq yang tidak punya lahan dan usia kurang produktif, sangat membantu warga dan dukungan bagi program pangan mandiri oleh pemerintah pusat,” ujar Nurhadi.
Program tersebut akan mampu membantu perekonomian keluarga yang kurang mampu dan terdampak pandemi Covid-19.
Kepala Dusun Trinjono Poniman mengatakan, program tersebut akan dimaksimalkan sebagai kebutuhan pangan warga serta perkonomian mereka.
“Warga di sini akan sangat terbantu dengan program ini. Mereka bisa ternak ikan dengan mediasi yang sederhana (ember), dan juga bercocok tanam dengan pola hydroponik. Selain untuk kebutuhan pribadi, metode ini juga bisa menjadi lahan pendapatan warga,” kata Poniman.
Untuk itu, ia mengajak warga setempat benar-benar memaksimalkan program budikdamber dan bercocok tanam hydroponik sebagai pengetahuan baru dan program penghijauan lingkungan.(rilis/AAgil)