Tak Dapat Restu Dari orang Tua, Pasangan Sejoli Dari Tubaba Ini Kawin Lari

DAERAH HOME LAMPUNG TERBARU Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Barat (MDSNesw) – Terlahir menjadi miskin tidak menjadi harapan semua orang didunia ini dan juga bukan merupakan pilihan dalam hidup, kemampuan finansial, status sosial, harta dan kekayaan terkadang menjadi tolok ukur orang tua dalam melihat calon pasangan hidup untuk anak-anaknya. Wajar hal itu dikehendaki karena tidak akan pernah ada orang tua yang rela melihat anaknya susah dan menderita dalam mengarungi bahtera hidup berumah tangga kelak.

Kisah memilukan kini nyata dialami Sepasang kekasih yang saling mencintai
telah memutuskan untuk hidup bersama setelah memadu kasih dan melalui masa berpacaran bertahun -tahun lamanya, yang tak lain adalah Alin Aulia warga Kelurahan Dayamurni Tumijajar dan Agus Ardiansyah warga RK.07 RW.08 Brebes Tiyuh kantong Panargan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) provinsi lampung sepakat untuk menempuh jalan Sebambangan (Kawin lari) berdasarkan adat istiadat Lampung Pepadun Tubaba.

“Mungkin karena saya orang miskin, maka calon mertua saya menolak saya, sebenarnya sejak awal saya sudah mengatakan dengan calon istri saya Alin bahwa saya akan berusaha dulu baru saya akan melamarnya, tapi Alin mengajak saya larian karena menurutnya orang tuanya pasti tidak setuju, karena latar belakang saya dari keluarga yang tidak mampu,” ujar Agus Ardiansyah, pada Rabu (21/10/2020), kepada Medinaslampungnews.co.id.

Agus Ardiansyah menceritakan, kisah perjalanan hidupnya, setelah almarhum Ayahnya bernama Kadarsyah warga Tiyuh Karta Tulang Bawang Udik (TBU) beberapa tahun yang lalu meninggal Dunia, dirinya terpaksa harus berhenti kuliah karena tidak ada biaya, Agus Ardiansyah pernah tercatat sebagai mahasiswa semester delapan (8) Strata satu (S1) Fakultas MIPA Universitas Lampung (Unila).

“Setelah ayah saya meninggal dunia, saya terpaksa berhenti kuliah dan bekerja untuk membantu ibu dan dua orang adik saya yang masih duduk dibangku SMA dan SMP dikala itu,” ungkapnya.

Dari hasil bekerja dengan salah satu perusahaan swasta itulah lanjutnya, Agus Ardiansyah membangun rumah sederhana berdinding papan dipinggir kebun karet dusun Brebes yang saat ini dihuni oleh Ibu dan seorang adiknya.

Berselang waktu Agus Ardiansyah bersama sang adik yang baru lulus SMA pergi merantau mengadu nasib ke pulau seberang Jakarta untuk membuka usaha jasa service dan pemasangan Air Conditioner (AC), dari usaha itulah Agus Ardiansyah dapat berkuliah lagi pada Universitas Terbuka (UT) semester lima (5) jurusan D3 Perpajakan di Jakarta sembari bekerja bersama sang adik yang setia menemaninya

Sementara ,Alin Aulia Sarjana D3 Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta yang tak lain adalah calon istri Agus Ardiansyah mengatakan bahwa pilihan untuk menempuh jalan larian adalah kehendaknya tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga, karena menurutnya sosok calon suaminya Agus Ardiansyah adalah Imam yang baik untuknya dan calon ayah bagi anak-anaknya kelak.

“Abang adalah orang baik dan beribadah serta bertanggung jawab kepada Ibu dan adik- adiknya dan saya ikhlas mencintai dan menyayanginya, saya berharap kelak Abang dapat menjadi pengganti ayah dan abang saya yang menyayangi dan menjaga saya tetap istiqomah berada dijalan Alloh SWT,”ujarnya.

Diakhir wawancara Alin Aulia berharap Ayah, Ibu dan keluarga besarnya dapat menerima Agus Ardiansyah apa adanya sebagai bagian dari keluarga, seraya memohon maaf atas langkah yang telah diambilnya yang dia sadari telah mengecewakan hati orang-orang yang dia sayangi dan dicintai selamanya.

“Sampai saat ini kami belum direstui, bahkan kemaren saat keluarga abang datang kerumah ayah, keluarga saya tetap tidak merestui pernikahan kami, semoga Alloh SWT dapat membukakan pintu hati keluarga kami jalan untuk kami, mohon doanya,” pungkasnya.(Sapriyadi)