Lampung Tengah – (MDS News) – Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong kepaksian Pernong, Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 turut berduka atas meninggalnya Ida Resi Dwitya Ananda, salah seorang Pandita Hindu di Lampung Tengah yang telah berpulang ke Sisi- Nya, pada hari rabu (28/10/2020) karena mengalami sakit.
“Turut belasungkawa atas berpulang nya saudara kita tokoh Hindu Dharma yang kita hormati, mendiang pendeta Ida Resi Dwitya Ananda yang telah kembali menghadap Tuhan yg maha Esa Sanghyang Widhi Wasa,” kata sultan Sekala brak kepaksian Pernong tersebut.
Pun Edward sapaan akrabnya, mengisahkan Mendiang Ida Resi merupakan pemimpin spiritual, sosok yang tidak pernah lelah untuk menorehkan amal kebaikan nya selama hidup di dunia.
Menurutnya, Mendiang Ida Resi adalah sosok pimpinan dalam satu komunitas agama dalam membimbing umatnya sebagai penanggung jawab nilai kehidupan religious umat Hindu Dharma di tanah Lampung terutama yg berada d tanah Lampung Tengah .
“Mudah mudahan semua itu akan menjadikan nya untuk mendapat kan tempat yang layak sesuai dengan jasa-jasa nya yang telah mengarahkan umat nya kearah kehidupan yang baik dan religious sesuai dengan tuntunan Dharma,” harapnya.
“Kita akan mengenang nya sebagai sosok tokoh yang patut di teladani dan menjadi kan nya sebagai penyemangat kita semua untuk tetap terus saling menebarkan kebaikan terhadap sesama dalam menjaga persatuan dan persaudaraan sebangsa setanah air dalam ayoman payung kokoh kita yaitu NKRI tercinta,” imbuh mantan Kapolda Lampung itu.
Sebuah Kebanggaan juga patut di sampai kan terhadap add “akhi” Musa ahmad yang telah mewakili hati dan perasaan kita semua untuk datang menyampaikan rasa duka cita, sebuah representasi hati kita semua yg menunjukkan betapa dekat nya masyarakat Lampung Tengah kepada keluarga besar Hindu Dharma yang hidup bersama dalam persatuan, kasih sayang dan persaudaraan yang telah terjalin begitu lama.
“Karana, itu tentu tidak lah berkelebihan apabila kami pun pada kesempatan ini juga sekaligus ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan terhadap add Musa Ahmad atas kepedulian nya dan “care“ dalam membina persaudaraan masyarakat di Lampung Tangah.
Teriring do’a untuk add akhi Musa Ahmad agar bisa terus menjadi sosok tokoh pemersatu dan memercikkan nilai kehidupann dan persaudaraan yang hakiki kpd seluruh masyarakat Lampung Tengah dan selalu menggelorakan Ghiroh patriotis yang tidak pernah padam dan selalu menjadi penguat pilar Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami yang ikut berduka cita SPDB. Pangeran Edward syah Pernong atas kepergian Ide Resi meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Lampung Tengah.
Selain itu, sebagai bentuk penghormatan terakhir, calon Bupati Lampung Tengah H. Musa Ahmad, S.Sos, menghadiri upacara pengabenan jenazah almarhum.
“Saya mengucapkan duka yang mendalam atas berpulangnya Ide nak lingsir serta mengucapkan terima kasih atas jasa jasa beliau sesuai dengan dharma dan karma, semoga beliau diterima di sisi-Nya, kata Musa Ahmad saat diwawancarai awak media.
Pihak Keluarga serta masyarakat mengucapkan terimakasih atas kehadiran Calon Bupati Lampung Tengah H. Musa Ahmad, S.Sos dalam Upacara Ngaben Ida Pandita tersebut.
“Kami mengucapkan terimakasih Kepada bapak Musa yang telah berkenan hadir pada upacara Ngaben Ide Rsi Dwitya Ananda Sidhi ini,” ungkap Made, salah satu pihak keluarga.
Sesuai dengan budaya umat Hindu, dilakuan prosesi Ngaben terhadap jenazah Ide Rsi Dwitya Ananda Sidhi di Kecamatan Seputih Banyak, Kampung Sanggar Buana (SB17), Sabtu (07/11/2020).
Bagi Masyarakat Hindu Bali upacara ngaben memiliki 3 tujuan utama. Tujuan yang pertama adalah sebagai bentuk pelepasan roh atau Sang Atma dari belenggu duniawi. Pada tahap selanjutnya, pelepasan ini menjadi sarana untuk mempermudah roh untuk bersatu dengan Tuhan (Mokshatam Atmanam).
Tujuan berikutnya, adalah dengan mengembalikan segala unsur Panca Maha Bhuta. Yaitu Tak lain adalah 5 unsur utama yang membangun badan kasar manusia. Lima unsur itu adalah unsur padat seperti tulang, daging, kuku, apah yang merupakan unsur cair, bayu atau unsur udara, teja, unsur panas, serta akasa yang merupakan unsur ether yang keberadaannya memunculkan rongga pada tubuh manusia.
Tujuan terakhir dari pelaksanaan upacara ngaben oleh masyarakat Hindu Bali adalah sebagai simbolisasi dari pihak keluarga. Ketika melakukan upacara ngaben, itu tandanya bahwa pihak keluarga yang telah ditinggalkan, telah ikhlas dengan kepergian jenazah.
Prosesi Ngaben juga dihadiri oleh ratusan umat hindu, masyarakat umum serta tokoh umat hindu dari Provinsi Lampung. (Erlan).