Bandar Lampung, (MDSnews) – Pemerintah kota Bandar Lampung tengah mempersiapkan RSP UNILA untuk dijadikan tempat isolasi bagi pasien covid-19 yang sudah tidak tertampung di Rumah Sakit Daerah.
Herman HN mengatakan, salah satu kebutuhan untuk menangani covid-19 adalah dengan mempersiapkan ruang isolasi bagi pasien yang terpapar virus tersebut.
“Ya kita isolasi mandiri lebih kita dahulukan karena di rumah sakit sudah banyak yang penuh, jalan keluarnya kita pakai gedung RSP Unila, Di RSP Unila bisa menampung ratusan pasien, bagi yang tidak ingin pulang takut menularkan ke keluarga kita taruh disitu,” katanya pada Rabu, (18/11/2020).
RSP UNILA sendiri akan diisi oleh pasien dengan status OTG atau orang tanpa gejala, yang diharapkan bisa menjadi jaminan pemkot kepada masyarakat bahwa pasien yang terpapar tidak berkeliaran dan harus mengikuti aturan pemerintah dalam penanganannya.
“Tentu pelanggar isolasi mandiri akan kita beri sanksi kalau berkeliaran, itu harus ada dirumah terisolasi dari keluarga yang tidak kena covid tidak boleh berdekatan, karena covid ini mudah menular, saya sudah bilang ke Diinas Kesehatan semua yang kena covid setiap hari harus di pantau, melalui petugas puskesmas,” terangnya.
Ditemui di waktu yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Edwin Rusli mengatakan untuk persiapan dari RSP UNILA sendiri sudah hampir selsai.
“Saat ini lagi buat kamar mandi untuk petugas kesehatan, setelah itu bisa kita masukan alat dan dapat diresmikan, sarana pendukungnya yaitu tempt tidur, bilik kabinet, lemari obat, fentilator tidak, itu tempat pemulihan kalau yang perlu tindakan dokter tidak disitu tapi di Rumah Sakit,” terang Edwin Rusli.
Untuk kelengkapannya RSP UNILA dalam menangani pasien, pemkot Bandar Lampung sudah mempersiapkan 17 tempat tidur dengan beberapa fasilitas pendukung yaitu CCTV, 20 tenaga dokter umum serta 40 tenaga perawat.
“Kapasitas 17 tempat tidur, kalaupun perlu nambah kita siap karena luas jadi tinggal nambah tempat tidur saja, saat ini satu lantai di salah satu gedung yang di pakai, itu kapasitas bisa sampai 100 orang dalam satu gedung, di pastikan senin depan sudah bisa beroperasi, CCTV sudah ada setiap ruangan, petugas tenaga dokter 20, perawat 40, karena yang jaga 2 dokter umum 4 perawat,” tukasnya. (R)