Lampung Barat, (MDSnews) – Pembangunan Rumah Baca sebagai salah satu aspek penunjang sarana pendidikan serta sumur bor yang terletak di dua titik yang ada di dua pemangku menjadi salah satu bentuk suksesnya program pekon Gunung Sugih kecamatan Batu Brak, Lampung Barat di tahun 2020.
Peratin Pekon Gunung Sugih Indra Bangsawan kepada Medinaslampungnews.co.id mengatakan, bahwa program tahun sebelumnya sukses dilaksanakan, meskipun sedikit.
“Ada program yang direncanakan akan direalisasikan terkait program yang kita ubah karena anggaran nya kita alokasikan untuk penanganan covid-19,” ungkap Indra, Rabu (10/3/2021).
Indra mengungkapkan, karena di pekon yang ia pimpin belum ada Sarana pendidikan seperti paud maupun yang lainnya, pihaknya mempunyai inisiatif untuk mendirikan rumah baca untuk menunjang sarana pendidikan.
“Separuhnya dari rumah baca kita jadikan kantor Lembaga Himpunan Pemekonan (LHP). Selain itu juga kita sudah melakukan pemagaran cagar Budaya” katanya.
Lanjutnya, tahun ini menjadi momentum untuk merealisasikan program yang sebelumnya sudah terencana, namun terubah oleh penanganan Covid-19, termasuk akan ada pembukaan badan jalan baru di beberapa titik, rabat beton jalan yang akan dibangun tahun ini.
“Untuk tahun ini, kita akan membuka badan jalan sekaligus akan kita rabat beton di Pemangku Satu, juga akan memperbaikai jalan di Pemangku Dua yang sudah mulai rusak. Mengingat pembangunan nya dilakukan pada tahun 2005 silam,” ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melihat anggaran dana terlebih dahulu karna masih tetap menangani Covid-19.
Pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Batu Brak beberapa waktu lalu, Indra sebagai penyambung lidah masyarakat, menyampaikan aspirasi msayarakat agar pemerintah dapat merealisasikan pembangunan jalan kabupaten yang menghubungkan pekon Kegeringan – Gunung Sugih – Turgak yang belum terealisasi hingga saat ini.
“Alhamdulillah usulan kami saat Musrenbang kemarin mendapat jawaban, jalan kabupaten kegeringan-gunungsugih-Turgak akan direalisasikan tahun ini, ya semoga saja direalisasikan lah,” katanya.
Indra juga berharap, agar pemerintah memperhatikan saluran irigasi di pekon Gunung Sugih yang belum ada, yang mana irigasi akan mengairi sawah-sawah atau lahan pertanian yang kini mulai terbengkalai akibat tidak mendapat pengairan selama ini.
“Harapan saya juga kami semua masyarakat pekon Gunung Sugih pada pemerintah salah satunya adalah pembangunan irigasi, karna sawah-sawah warga banyak yang tidak mendapat air selama ini sehingga terbengkalai” harapnya.
Selain itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gunung Sugih bergerak dibidang penyewaan tarup yang sudah berjalan sejak 2016 lalu dan dikelola oleh warganya sendiri. Namun untuk tahun ini tidak ada perencanaan untuk penambahan modal atau sedang dalam tahap pemantauan dari pihak aparatur desa terkait pengelola yang belum membuat laporan atau tidak adanya rincian laporan terkait BUMDes tersebut sejak 2019.
“BUMDes kita ada, bahkan sejak 2016, berupa penyewaan tarup, tapi untuk tahun ini sendiri tidak kita anggarkan atau belum ada dalam perencanaan untuk penambahan modal, ya karena kami masih menunggu rincian laporan terkait usaha tersebut dari pengelolanya bahkan sejak 2019,” terangnya.
Saat ditemui Jurnalis Medinaslampungnews.co.id, Peratin Gunung Sugih sedang bersama warga melakukan gotong royong dijalan yang sebelumnya telah di usulkan pada Musrenbang dan akan direalisasikan oleh pemerintah tahun ini.
“Ya ini kan memang sudah ada titik terang dari pemerintah mengenai pembangunan jalan kabupaten ini, tapikan masih dalam rencana, sementara jalan terus kami gunakan, jadi mau tidak mau suka tidak suka kami harus memperbaiki jalan ini karna ini akan menyamankan kami sendiri, juga inilah bentuk bahwa kami masyarakat merasa memiliki juga merasa ikut bertanggung jawab,” tutupnya. (Frans/Erick)