Hanya 76 Formasi CPNS Disetujui Kemenpan RB

DAERAH HOME Pringsewu TERBARU

Pringsewu, (MDSnews) – Dari 326 Formasi Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2021. Rincian, 212 Tenaga Pendidik, Tenaga Kesehatan 55 serta 59 Tenaga Teknis yang di usulkan Pemkab Pringsewu di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) hanya 76 farmasi yang di setujui.

Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ani Sundari mengatakan setelah diverifikasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), yang di usulkan Pemkab Pringsewu berjumlah 326 formasi untuk Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2021. Dengan rincian, 212 Tenaga Pendidik, Tenaga Kesehatan 55 serta 59 Tenaga Teknis, yang disetujui hanya 76 formasi, Yakni, Tenaga Kesehatan 59 dan 17 Tenaga Teknis,” ungkap Ani Sundari Senin( 15/3/2021).

Dikata Ani Sundari untuk Tenaga Pendidik (guru) non PNS, akan dilakukan melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Lanjutnya akhir tahun lalu kami rapat di Jogja bersama Menpan, Mendikbud, dan BAKN, dan disampaikan untuk rekrutmen CPNS tidak ada untuk tenaga pendidik. Guru hanya akan mengikuti rekrutmen PPPK. Dan di Pringsewu untuk formasi PPPK ada 718 formasi,”ujarnya.

Ani Sundaru menjelaskan untuk pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun 2021 akan berlangsung antara bulan Mei dan Juni, dari hasil Vidcon dua minggu lalu disampaikan oleh Pusat bahwa rekrutmen CPNS akan berlangsung di Mei dan Juni. Ini juga akan beriringan dengan rekrutmen PPPK. Tapi untuk jadwal pelaksaan tes menunggu jadwal dari pusat,”jelasnya.

Ia juga memberitahukan batas maksimal pendaftar untuk CPNS maksimal 35 tahun, sedangkan untuk PPPK maksimal 58 tahun, atau 1 tahun batas usia pensiun (BUP) tempat pelaksanaan tes CPNS dan PPPK akan sama dengan dua tahun sebelumnya. Yakni bertempat di SMK Yadika Pringsewu,”imbuhnya.

“Mengingat dalam masa pandemi, kemungkinan kami akan memperketat protokol kesehatan, selain itu kami juga akan mengurangi jumlah sesi tes.
Misal dari yang biasanya sehari bisa lima sesi, akan jadi tiga sesi saja. Dan itupun jumlah peserta akan dikurangi , tidak sama dengan yang sebelumnya,”terangnya. (Ivan Azrori)