Silaturahmi Dengan Petugas Pengairan, Petani Minta Air Tidak Ditutup

DAERAH HOME Lampung Utara TERBARU

Lampung Utara (MDSnews) – Balai Besar Pengelolaan Sumber Daya Air (BPPSDA) wilayah tiga melaksanakan tasyakuran tutup panen rendeng golongan satu, wilayah tiga di Kecamatan Abung Surakarta, telah selesai.

Kegiatan tutup panen sekaligus silaturahmi antara petani dengan para petugas pengairan, kegiatan yang dilaksanakan di UPTD tatakarya Kecamatan Abung surakarta, rabu 17 maret 2021 bertempat di desa karyabakti Kecamatan setempat, yang mana berjalan lancar dan meriah.

Acara yang dihadiri oleh Satker Provinsi diwakili oleh Rusdianto, kepala UPTD wilayah tiga Anjar safari, hadir pula UPTD Way umpu Sohalbed Roni, UPTD Abung Timur Dedi Amriwan, UPTD Pulung kencana Roberta Robet, UPTD Way tulung mas Kaslet, dan beberapa tokoh Masyarakat di wilayah 3. Acara yang dibuka dengan panen raya oleh UPTD wilayah tiga Anjar safari.

Serta dilanjutkan penyerahan cinderamata berupa cangkul, pada 18 ketua gp3a. Sementara, Anjar menyampaikan, bahwa cinderamata tersebut sekedar simbol bahwa betapa penting nya pertanian, dan semoga kedepan semangat para petani dapat selalu mengalir terus seperti cangkul yang selalu membuat saluran jalan nya air.

“Betapa penting nya air untuk para petani dan betapa penting nya para petani untuk pengairan, petani juga harus membaca situasi jangan sampai petani nekad gaduh kalau gak ada air,” tutur Anjar.

Sementara UPTD wilayah tatakarya Hendra saputra anggara, Mengatakan acara seperti ini baru pertama kali diselenggarakan di UPTD wilayah tiga. Dengan harapan agar para petani bisa langsung menyampaikan keluhan nya, karena sementara ini kami selalu menjemput bola, dalam setiap kegiatan.

Seperti bila air akan ditutup atau dialirkan petugas kami selalu keliling menyampaikan pada para petani serta kami juga berharap pada dinas pertanian untuk setiap kegiatan atau program yg akan disampaikan agar bisa berkoordinasi dengan para UPTD yang ada di wilayah tersebut, selama ini dinas pertanian selalu berjalan sendiri, sehingga kami kadang kesulitan untuk mengatur air.

Dilain pihak tokoh masyarakat sekaligus ketua GP3A, menyampaikan harapan para petani terutama wilayah 3 bisa melakukan penanaman atau yang akrab disebut gaduh,

Menurut Kabul, Petani di jaman pandemi covid – 19 seperti ini hanya sektor pertanian yang jadi andalan masyarakat pedesaan jadi petani sangat mengharapkan agar air tidak ditutup.

“Demi kelangsungan ekonomi kami para petani, para petani juga sangat berterima kasih atas hadirnya satker Provinsi, karena bisa bertatap muka dan bisa langsung melihat situasi pertanian di wilayah kami, jadi kami mengeluh kurang air dan sebagainya mereka sudah tahu keadaan yang sebenarnya,” ujarnya.

“Kami petani tidak bermuluk muluk permintaan pada pemerintah, pertama kami minta air stabil kalau bisa kami setahun duakalai panen, dan pupuk bisa mudah didapat serta dengan harga yang terjangkau, lalu jalan ke lokasi pertanian bisa diperbaiki,” pungkasnya. (Rma)