Camat Batu Ketulis Hadiri Panen Pangan Mandiri Kebun Kolektif Pekon Argomulyo

DAERAH HOME Lampung Barat TERBARU

Lampung Barat, (MDSNews) – Camat Batu Ketulis Sutian, S.Pd didampingi Kasi Kesra, dan Kader TP-PKK kecamatan setempat menghadiri panen pangan mandiri di kebun kolektif yang berada di Pekon Argomulyo, Jumat (09/04/2021).

Saat diwawancarai medinaslampungnews.co.id, Sutian mengatakan, panen tersebut pertama kali nya dan menjadi demplot gerakan PM yang membantu menghasilkan komoditi.

“Kali ini kita panen umbi imbian sehingga sudah bisa kita rasakan manfaatnya,” kata Sutian

Untuk itu, lanjut dia, kegiatan ini diharapkan dapat semakin mendorong partisipasi masyarakat agar dapat turut serta lahan pekarangan yang kosong untuk ditanami komoditas tanaman palawija atau umbi-umbian termasuk tanaman obat keluarga.

“Karena dengan begitu seperti harapan pak bupati setidaknya kebutuhan yang tadinya harus beli dapat dihasilkan sendiri,” harapnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, bahwa di Lampung Barat tak terkecuali di Kecamatan batu ketulis memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik, sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam terlebih di tengah kondisi sulitnya ekonomi akibat wabah Virus Corona atau Covid-19.

“Kami berharap masyarakat dapat memiliki inovasi termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan hidup, salah satunya melalui program yang telah diluncurkan oleh pemerintah yaitu pangan mandiri ini,” imbuhnya.

Sementara, Peratin Argomulyo menambahkan bahwa upaya ini diharapkan dapat terus memotivasi masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan kosong dengan menanam tanaman umbi-umbian dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari atau selingan makanan pokok seperti nasi dapat diganti umbi-umbian atau jagung.

“Tentu harapan kami kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pekon akan tetapi bisa diterapkan juga oleh masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dengan menyesuaikan medianya, mulai dari polybag, pot atau barang bekas di lingkungan masing-masing, sehingga tidak semua kebutuhan sehari-hari harus membeli,” kata dia.

“Terlebih lingkungan setempat pihaknya melihat masih banyak lahan pekarangan yang kosong sehingga dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam,”pungkasnya. (Frans/Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *