Lampung Barat, (MDSnews) – Pemabgunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan membuka badan jalan merupakan program Hendra Gunawan Peratin Pekon Padang Dalom, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Demikian diungkapkannya saat ditemui di kediamannya pada Kamis (15/04/2021).
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
Hal tersebut yang mendorong kepala pekon (Kakon) memasukkan pembangunan gedung PAUD dalam program pekon -nya tahun ini.
“Di pekon Padang Dalom ini sekarang butuh gedung Paud, anak-anak balita banyak disini, dan orang tua yang ingin memasukkan anak nya ke paud mesti ke desa-desa tetangga,” ungkapnya.
Seiring dengan itu, ia juga akan melakukan rehab terhadap gedung posyandu yang ada di desa tersebut, mengingat gedung posyandu sudah layak untuk di perbaiki.
“Posyandu kita juga ini sebenernya sudah harus diperbaiki, gedung ini juga penting bagi para orang tua dan balita di desa ini,” tambahnya.
Selain dua hal tersebut pekon Padang Dalom memiliki satu titik pembukaan badan jalan yang berada di pemangku Banjar Dalom yang masuk ke program pekon -nya tahun 2021.
“Rabat beton kota tidak ada untuk tahun ini, tapi ada satu titik pembukaan badan jalan di Banjar Dalom,” ujarnya
Pekon Padang Dalom dalam pelaksanaannya telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak di bidang jual beli isi ulang tabung Gas Elpigi yang sudah berjalan sejak tahun 2017 dengan modal awal 50 juta dan mendapat suntikan lagi sebesar 70 juta pada tahun berikutnya.
Hendra menjelaskan bahwa, BUMDes di pekon Padang Dalom membutuhkan pembinaan kembali oleh Dinas terkait, mengingat BUMDes yang berjalan tidak berkembang dari tahun – tahun sebelumnya.
“Iya BUMDes kita ada sejak tahun 2017 yang sudah menghabiskan modal total 120 dalam dua tahapan, namun tidak berkembang hanya cukup untuk perputaran barang dan transportasinya saja, initinya BUMDes kita butuh pembinaan dari dinas terkait agar bisa lebih baik lagi dalam mengelola BUMDes kita ini,” tandasnya. (Erick)