Juru Bicara Tim Satgas Kabupaten Lampung Utara, Jangan Abaikan Covid 19

DAERAH Lampung Utara

Lampung Utara (MDSnews) – Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Percepatan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Lampung Utara mengimbau masyarakat yang merasa belum mengikuti vaksinasi untuk segera ikut serta mensukseskan program vaksinasional yang saat ini tengah dilaksanakan Pemerintah.

Melalui juru bicara Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lampung Utara, dr. Dian Mauli yang juga menjabat Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Lampung Utara menyampaikan imbauan dari Tim Satgas kepada masyarakat untuk turut serta mensukseskan program vaksinasi yang saat ini tengah dilaksanakan hingga ke tingkat desa.

“Imbauan, supaya tetap melaksanakan 5M diantaranya, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas yang ketat, dan 3T (tracing, testing dan treatment), penegakan aturan,” kata dr Dian Mauli, Sabtu (03/07/2021), ketika dikonfrmasi mengenai apa langkah Pemerinrah Daerah atau Tim Satgas untuk menekan angkat peningkatan kasus konfirmasi yang hingga hari, Jum’at (02/07/2021) sudah lebih dari 2.000 kasus terkonfirmasi covid-19 di wilayah Kabupaten setempat.

Dijelaskannya, ketika konfirmasi terkait aspirasi warga, jika telah dinyatakan terkonfirmasi posotif terpapar covid-19, untuk semala menjalani isolasi baik mandiri atau yang dilakukan pada tempat khusus mengenai perhatian Pemerintah, Tim Satgas atau Tim Medis, berapa kali korban paparan covid-19 dilakukan penecekan kesehatannya, dan untuk biaya selama mereka menajalani isolasi siapa yang akan menanggung para korban.

Dian Mauli menjelaskan, bagi para korban paparan covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dipantau oleh Tim Satgas Kecamatan, Kelurahan atau Desa bersama tim medis dari Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas).

“Untuk isolasi terpusat di Islamic, pemantauan kesehatannya dilakukan oleh PKM sesuai jadwal piketnya, kalau ada yang isolasi di islamic, karena rata-rata yang isolasi adalah isolasi mandiri. Maka pemantauan dilakukan setiap hari melalui telepone atau video call, dan seminggu dua kali didatangi secara tatap muka. Kalau ada keluhan yang serius akan dilakukan rujukan. Semua pelayanan tersebut bersifat gratis,” papar dr Dian Mauli.”(RAMA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *