PESAWARAN (MDsnews) – Buruknya pengerjaan proyek irigasi di Desa Mada Jaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran membuat warga setempat mengeluhkan hal tersebut, mendengar keluhan tersebut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Brigade Anak Negeri Kawal Indonesia (BANKI) Pesawaran terjun langsung ke lokasi.
Diketahui, pembangunan irigasi tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 Kabupaten Pesawaran sebesar Rp3.498.720.000.00 (tiga milyar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah dan proyek tersebut ditangani langsung oleh PT Nenggala Tama Raya dengan nomor kontrak : 04/KTR IPDMIP/AIR/PPK/2021.
Salah satu warga setempat yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, irigasi tersebut baru selesai dikerjakan beberapa bulan yang lalu namun, sudah menunjukkan kerusakan.
“Belum lama selesainya, tapi sudah pecah dan retak, kami juga kecewa kalau melihat dari sisi bangunan karena pondasi yang direhap hanya tebal ban nya saja pak, yang lebih parah lagi lantainya tidak diberi batu seplit dan sangat tipis hanya ketebalan 2 cm saja,” katanya, Rabu (18/8).
“Mungkin bahan yang dipakai dalam pembangunan kualitas kurang baik sehingga bangunan menjadi cepat rusak, pihak P3Anya juga gak pernah ngecek, walaupun pembangunannya pecah dan retak mereka gak pernah ngecek sekali, dari dinas terkait juga kami tidak pernah melihat,” timpalnya
Hak senada diungkapkan warga setempat berinisial AC menurutnya pada hari ini warga sengaja memperbaiki irigasi dengan bergotong royong, karena keadaan bangunan yang baru itu sudah banyak kerusakan.
“Ya kami bergotong royong hari ini memasang pondasi karena pekerjaan mereka ditinggalkan begitu saja, kami berharap Pak Bupati turun langsung mengecek kondisi irigasi in,” ungkapnya.
“Proyek ini belum beres tapi sudah ditinggalkan begitu saja, terlalu besar mereka ngambil keuntungannya pak, inikan uang masyarakat juga,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPD LSM BANKI Kabupaten Pesawaran Edi Wijaya mengaku sudah mendengar banyaknya keluhan warga terkait pengerjaan proyek irigasi tersebut. Karenanya, dia bersama anggota DPD LSM BANKI Pesawaran turun kebawah agar dapat menyaksikan kebenaran dari proyek yang terkesan dikerjakan asal-asalan tersebut.
“Kami dari DPD LSM BANKI sudah cek semua dilokasi, hasil temuan kami pekerjaan irigasi ini sangat tidak sesuai spek dan RAB, kenapa bisa begitu, saya lihat bangunan irigasi yang dibawah bendungan itu banyak yang retak retak dan ada juga yang ambrol,” katanya.
“Kemudian pembangunan irigasi yang disebelah bawah itu, sangat membebani warga pemilik sawah, sudah bangunan nya asal asalan, matrialnya menumpuk disawah warga, kasian warga,”timpalnya.
Menurutnya, pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan tersebut agar kontraktor maupun dinas terkait dapat bertanggung jawab sehingga bangunan irigasi dengan kualitas yang baik bisa bermanfaat bagi warga sekitar.
“Kami sudah banyak mendengar keluhan warga setempat, untuk itu kami akan terus menindaklanjuti bahkan, jika perlu akan kami laporkan kepada aparat penegak hukum,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas PU-PR Kabupaten Pesawaran Zainal Fikri saat dikonfirmasi melalui telepon tidak merespon meskipun handphonennya dalam keadaan aktif. (Ram/Arf)