Rusak Parah Proyek Irigasi Madajaya, Dewan Panggil Dinas PUPR

DAERAH HOME Pesawaran TERBARU

PESAWARAN (MDsnews) – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pesawaran Bambang Suheri merespon cepat keluhan warga Desa Mada Jaya Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran terkait buruknya proyek irigasi yang dibangun menggunakan anggaran milyaran rupiah.

“Sebagai wakil rakyat saya akan menyampaikan kepada rekan-rekan komisi III untuk kita segera turun langsung ke lapangan untuk melihat kebenarannya seperti apa,” ujarnya, Kamis (19/08).

“Jika nanti sudah kita lihat langsung dan ternyata tidak sesuai yang kita harapkan dari segi material yang digunakakn untuk pembangunan maka akan kita suruh perbaiki karena irigasi ini tujuannya untuk memakmurkan petani, kalau asal-asalan kayak gini tentu saja merugikan semuanya,” tambahnya.

Menurutnya, jika ternyata hal tersebut benar pihakan akan menegur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesawaran yang berkaitan dengan proyek tersebut.

“Secara kelembagaankan sayakan dikomisi III DPRD Pesawaran jadi kita nanti ditemukan kejanggalan kami akan memanggil PUPR dan jika nanti tidak diindahkan kami akan ajukan hukuman,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Buruknya pengerjaan proyek irigasi di Desa Mada Jaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran membuat warga setempat mengeluhkan hal tersebut, mendengar keluhan tersebut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Brigade Anak Negeri Kawal Indonesia (BANKI) Pesawaran terjun langsung ke lokasi.

Diketahui, pembangunan irigasi tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 Kabupaten Pesawaran sebesar Rp3.498.720.000.00 (tiga milyar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) dan proyek tersebut ditangani langsung oleh PT Nenggala Tama Raya dengan nomor kontrak : 04/KTR IPDMIP/AIR/PPK/2021.

Salah satu warga setempat yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, irigasi tersebut baru selesai dikerjakan beberapa bulan yang lalu namun, sudah menunjukkan kerusakan.

“Belum lama selesainya, tapi sudah pecah dan retak, kami juga kecewa kalau melihat dari sisi bangunan karena pondasi yang direhap hanya tebal ban nya saja pak, yang lebih parah lagi lantainya tidak diberi batu seplit dan sangat tipis hanya ketebalan 2 cm saja,” katanya, Rabu (18/8).

Menanggapi hal tersebut Ketua DPD LSM BANKI Kabupaten Pesawaran Edi Wijaya mengaku sudah mendengar banyaknya keluhan warga terkait pengerjaan proyek irigasi tersebut. Karenanya, dia bersama anggota DPD LSM BANKI Pesawaran turun kebawah agar dapat menyaksikan kebenaran dari proyek yang terkesan dikerjakan asal-asalan tersebut.

“Kami dari DPD LSM BANKI sudah cek semua dilokasi, hasil temuan kami pekerjaan irigasi ini sangat tidak sesuai spek dan RAB, kenapa bisa begitu, saya lihat bangunan irigasi yang dibawah bendungan itu banyak yang retak retak dan ada juga yang ambrol,” katanya.

Menurutnya, pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan tersebut agar kontraktor maupun dinas terkait dapat bertanggung jawab sehingga bangunan irigasi dengan kualitas yang baik bisa bermanfaat bagi warga sekitar.

“Kami sudah banyak mendengar keluhan warga setempat, untuk itu kami akan terus menindaklanjuti bahkan, jika perlu akan kami laporkan kepada aparat penegak hukum,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Dinas PU-PR Kabupaten Pesawaran Zainal Fikri saat dikonfirmasi melalui telepon tidak merespon meskipun handphonennya dalam keadaan aktif. (Ram/Arf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *