Pringsewu,(MDSnews)–Satu Bulan Alat Berat excavator tidak beroperasi mengakibatkan Menumpuknya sampah di depan gerbang TPAS di Pekon Bumi Ayu dikarenakan salah satu komponen elektrik excavator hilang dicuri, “Kami sudah melaporkan ke dinas akan tetapi sampai saat ini belum ada tindakan,” Hal ini diungkapkan oleh Operator Alat Berat TPAS Khairudin Tanjung,yang akrab disapa Ucok . Kamis (02/09/21)
DLH sendiri belum ada penanganan Sejauh ini sudah satu bulan alat berat tidak bisa operasi sehingga menumpuknya sampah di depan gerbang TPAS Bumi Ayu, yang menimbulkan aroma kurang sedap saat pengguna jalan melintas, adanya tumpukan sampah di pinggir jalan
“Dinas Lingkungan Hidup sempat mau mendatangkan excavator penggantinya Bulan Bulan ini ke TPAS Bumi Ayu, Tetapi tertunda dikarenakan adanya kunjungan kerja Presiden Joko Widodo Ke Pringsewu.”
Dalam satu hari TPAS Bumi Ayu Menerima delapan Mobil Dump Truk sampah dari delapan mobil tersebut kurang lebih kisaran 20 ton sampah, kalau di total dalam sepuluh hari sudah 200 ton sampah yang sudah menumpuk yang harus dikerjakan.
“Mudah-mudahan sore ini Alat Berat excavator penganti masuk ke TPAS Bumi Ayu.” Ungkap Khairudin Tanjung
Kepala Pekon Bumi Ayu HadirinM banyak sekali keluhan masyarakat dampak dari TPAS Bumi Ayu itu yang dirasakan, polusi udara baunya sampai ke pemukiman warga, apalagi di saat musim penghujan, dan saat alat berat beroperasi mengeruk sampah untuk memindahkan dari tumpukan uap tersebut bisa sampai ke pemukiman warga
“Kami pernah berkoordinasi dengan Dinas lingkungan Hidup yang berusaha sampah tersebut diolah menjadi pupuk kompos biar tidak ada dampak negatif bagi masyarakat
Dan itu sudah janji mereka cuma sampai saat ini belum terealisasi pengelolaan yang sifatnya untuk kompos yang akhirnya tidak menimbulkan bau.” Keluhnya
Lebih lanjut ia mengatakan ada beberapa warga mengeluhkan yang mempunyai garapan sawah di sekitar pembuangan sampah, Dampak dari aliran air limbah tersebut mengakibatkan gatal-gatal dan tumbuh kembang padi tersebut kurang.
“Masyarakat bilang ini bukan nya jadi pupuk malah jadi racun jadi pertumbuhan padi pun kurang,” Jelasnya
Kepala Pekon Bumi ayu Berharap Agar Dinas lingkungan hidup untuk menindaklanjuti adanya pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos, mengambil sampah-sampah yang bisa dikelola menjadi pupuk kompos,
“Kalau sampah sifatnya menimbulkan negatif bagi masyarakat agar bisa atasi bagaimana supaya itu tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.” Harapnya.( Ivan Azrori )