Yogyakarta (MDSnews) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengusulkan agar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 diperingati sebagai hari besar nasional.
Usulan ini untuk mengenang Serangan Umum 1 Maret yang tidak lepas dari peran Sri Sultan hamengku Buwono IX dan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Peristiwa bersejarah ini tidak hanya penting bagi rakyat Yogyakarta saja tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
“Sedulur sekalian mohon hormat untuk dapat memberikan dukungan pengusulan acara Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Nasional, dukungan melalui twittbon pada www.twibbonize.com/1maretharibesar dan dukungan secara surat dukungan template dapat di download di alamat https: //s.id/dukungan1maret,” kata Sultan.
Dukungan surat atau video dapat dikirimkan pada alamat email sejarahdiy@gmail.com atau dapat dikirimkan kepada Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta dengan alamat Jalan Cendana 11, Semaki, Umbulharjo Kota Yogyakarta Kodepos 55166. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. I Gede Adi Atmaja pada seluler (+62) 812-2717-212 dan Sdr. Ryandi pada seluler (+62) 857-1801-5111.
Seperti, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, peristiwa 1 Maret 1949 menjadi awal untuk memulai kembali perjuangan mempertahankan Kemerdekaan RI. Dalam perespekstif ini, tidak hanya berarti bagi rakyat dan Pemerintah DIY saja tetapi juga kepentingan bagi seluruh Bangsa Indonesia.
“Bukan untuk menokohkan seseorang, sebuah ikhtiar untuk mengingat kembali kesatupaduan perjuangan TNI bersama rakyat. Mereka terlibat dalam peristiwa bersejarah itu bukan oleh pejuang kemerdekaan dari Yogyakarta sendiri, tetapi mereka berasal dari seluruh negeri ini,” katanya pada saat memimpin rapat pimpinan secara vitual dengan jajaran Dirjen Otda Kemendagri, KemenPAN-RB, Kemenristek Dikti, Kemensetneg, Kemenkum HAM, Polhukam beberapa waktu lalu.
Sri Sultan HB X mengatakan, berdirinya NKRI telah melalui proses sejarah yang panjang dari rentetan peristiwa sejak tumbuhnya akar kolonialisme di Indonesia di awal abad 17 hingga akhir masa kemerdekaan tahun 1949. itu telah diperingati sebagai hari besar nasional.
Raja Keraton Yogyakarta ini menegaskan dampak dari Serangan Umum 1 Maret 1949 di Republik Indonesia ditegakkan kembali kekuasaannya, serangan yang dirancang sebagai peristiwa politik militer agar Republik Indonesia dianggap tetap eksis meski kepemimpinan negara terbukti berdampak internasional.
Dari rangkaian sejarah itu, Sri Sultan HB X mengatakan, dengan ditetapkannya Serangan Oemum 1 Maret 1949 menjadi Hari Besar Nasional maka kenangan kolektif yang tak terlupakan dalam sejarah menjadi Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945. (tuti)