Bantul (MDSnews) – Gelombang pasang menerjang warung dan rumah warga di Pantai Samas pada Minggu (7/11/2021) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi sejumlah rumah dan warung milik warga Pantai Samas tergenang air laut. Sebagian barang dagangan juga tidak bisa diselamatkan.
Salah satu warga Pantai Samas, Tri Jarwanto, mengatakan gelombang pasang mulai berlangsung pada Minggu (17/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
“Gelombang menerjang lebih dari 200 meter dari bibir pantai dan menerjang sejumlah rumah serta warung yang berada sekitar 150 meter dari bibir pantai,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (8/11/2021).
Terjangan gelombang pasang cukup tinggi sebab terjadi di palung yang cukup lebar sehingga gelombang menerjang hingga lebih dari 200 meter dari bibir pantai.
“Warung dan rumah warga kemasukan air bersama dengan pasir yang dibawa oleh gelombang pasang,” ungkapnya.
Meski tak ada korban jiwa namun dagangan milik Sujirah sebagian besar tidak bisa diselamatkan karena gelombang datang secara dadakan. Selain itu 50 ekor anak ayam milik warga Samas juga mati akibat tidak sempat dievakuasi dari terjangan gelombang pasang.
“Anak ayam yang ditempatkan di kandang ayam sebanyak 50 ekor mati semua. Pemilik belum lupa memindahkan kandang ayam sehingga diterjang gelombang pasang,” ucapnya.
Usai kejadian gelombang pasang, warga Pantai Samas pada Senin (8/11) melakukan gotong royong membersihkan akses jalan dari pasir yang dibawa gelombang pasang serta membersihkan rumah dan warung milik warga yang tak luput dari pasir yang dibawa oleh gelombang pasang.
“Saat ini jalan sudah bersih dari pasir, begitu juga warung dan rumah warga yang diterjang gelombang pasang yang membawa pasir juga sudah dibersihkan dengan gotong royong,” ungkap Ketua RT Pantai Samas Eko Susanto. (Tuti)