Pesawaran (MDSnews) – Masyarakat Desa Tebajawa Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran ramai-ramai mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Islamiyah (MJI) di desa setempat, Minggu (21/11/21).
Hal itu mereka dilakukan guna membongkar atap MJI yang sudah lapuk, dan dikhawatirkan atap dari sekolah yang merupakan satu-satunya aset pendidikan di desa itu akan runtuh menimpa para siswa.
Menurut, Kepala Desa Teba Jawa Amrulloh bersama Pemerintahan Desa dan Komite sekolah MJI mengatakan, sudah bertahun-tahun sejak sebelum dirinya mejadi Kepala Desa Teba Jawa bahwa telah mengajukan proposal ke Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran namun tak kunjung ada respon.
“Inikan salah satu aset sekolah dasar yang dimiliki oleh Desa Teba Jawa yang bernuansa agama, namun miris untuk melaksanakan pendidikan dasar para orang tua wali murid harus menyekolahkan anak mereka ke desa tetangga. Hal itu disebabkan buruknya bangunan kelas yang khawatir runtuh dan menimpa anak mereka,” kata Amrulloh.
“Lalu bagaimana para warga desa akan menyekolahkan anak mereka jika keadaan sekolah itu seperti itu. Apa menunggu makan korban dulu baru sekolah itu di perbaiki,” timpalnya.
Dirinya menuturkan, dengan terpaksa satu Minggu para siswa di liburkan selama pembongkaran atap sekolahan, inipun swadaya masyarakat seadanya walau masih dalam situasi pandemi covid 19, yang pailit ekonomi, masyarakat tetap semangat untuk berswadaya membongkar sekolah itu.
“Saya yakin walau pasca pandemi Covid 19, dimana ekonomi warga yang masih pailit ini, dengan restu Allah kami bersama-sama warga berswadaya untuk membenahi atap sekolah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua Dewan Pimpinan Wilayah Forum Wartawan Profesional Indonesia (DPW FW PRO 1 LAMPUNG) Syahrullah, sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi.
“Saya sangat menyangkan Pmpinan Kemenag Pesawaran belum dapat memberikan contoh edukasi yang baik terhadap perkembangan pendidikan dunia Islam, khususnya di Desa Teba Jawa ini,” pungkasnya. (Ram).