Tulangbawang Barat (MDSnews) – Terkuak Aroma dugaan korupsi pengelolaan Anggaran Belanja Tahun Tahun 2021 pada Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Tulang Bawang Barat provinsi Lampung sarat penyimpangan di Mark-Up.
Dikonfirmasi diruang kerjanya Kepala DPKP Apriansyah, pada, Rabu (6/4/22) didampingi bendaharanya, Candra Utama, berdalih bahwa anggaran Dinas DPKP Tubaba tahun 2021 yang dia pimpin saat ini sangat minim dan tergolong paling rendah dari seluruh Dinas di Tubaba.
“Sebenarnya kalian tahu, Dinas ini tidak ada anggaran yang besar, anggaran besarnya untuk honor, dibilang ada kegiatan gak ada kegiatan, itu sifatnya rutin, dan kegiatan-kegiatan rutin yang kami lakukan insyaallah dapat kami pertanggungjawabkan, takut lah saya kalau mau main-main dengan anggaran, saya gak berani yang begitu-begitu,” kata Apriansyah.
Apri, juga membeberkan terkait anggaran pemeliharaan kendaraan dinas mencapai 383 juta tahun 2021, menurutnya telah dilakukan dengan baik untuk servis kendaraan, mengurus dokumen kendaraan hibah dari Jepang di Polda Lampung yang saat ini sedang diproses, pembayaran pajak dan biaya tim aprisial.
“Kalau servis kendaraan habis 200 juta, perusahaan yang ngerjakan itu dari Bogor silakan cek perusahaannya, kemudian bayar pajak dan biaya balik silakan cek Biro jasanya, kemudi aprisial dari bandar lampung, jadi 383 juta itu untuk kegiatan itu,” kelit Apri
Saat disinggung terkait PT biro jasa servis yang digunakan Apri justru mengalihkan pembicaraan Dengan nada kesal, Kepala DPKP Tubaba justru menuding Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan sebagai informan anggaran kegiatan Dinas tahun 2021.
“Kabid yang cerita-cerita itu cuma Kabid Nur Budiman, pertama dia gak pernah masuk, kedua berbulan-bulan gak masuk tiba-tiba minta uang bensin. Nur Budiman tahu tukang servis kendaraannya, dia sering telpon mintain duit” kata Apri.
Sementara itu ditempat yang sama dijelaskan Candra Utama, bahwa anggaran DPKP dikhususkan untuk gaji tenaga honorer pemadam kebakaran yang mencapai sebanyak 70 orang, selebihnya untuk kegiatan rutin dan perbaikan kendaraan dinas.
“Kendaraan Dinas ada empat unit mobil, proses perawatannya secara berkala dan untuk tenaga pemadam kebakaran pada Dinas ini digaji dari anggaran program pencegahan, penanggulangan, penyelamatan non kebakaran yang sebasar, 903 juta lebih, sedangkan untuk gaji saja 792 jutaan.” kata Candra selaku bendahara dinas.
Selain itu lanjut Candra, terdapat pengadaan pakaian beserta atribut lengkap sebesar 84 juta dan honorarium komandan 22 juta lebih.
“Kalau untuk anggaran penyediaan bahan logistik kantorkan anggaran selama setahun, dianggarkan senilai 242 juta untuk uang makan PNS dan Non PNS, sedangkan 162 juta untuk Pelayanan umum kantor seperti sewa kendaraan Kadis selama setahun dan BBMnya, serta gaji tiga orang cleaning service, dan opearator komputer” kata Candra.
Ditanya soal besarnya anggaran jasa pemeliharaan barang milik daerah sebesar 383 juta, bendahara tersebut mengatakan di peruntukan service empat mobil operasional, dan balik nama penerbitan BPKB baru di Polda Lampung serta pembayar pajaknya.
“Selain servis, bayar pajak ada biaya Apresial dua unit mobil Hibah yang dari Jepang”jelasnya.
Terpisah dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan, mengatakan bahwa terkait anggaran Rp383 juta tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan dua unit mobil pemadam.
“Anggaran itu dialihkan untuk servis total dua mobil pemadam. Isuzu dan Hino, Biaya pemeliharaan sebesar Rp383 juta tersebut tentunya bukan untuk servis total, akan tetapi seperti, ganti oli, servis kerusakan dan lain-lain itu merupakan teknis kegiatan yang sifatnya dinamis. Tergantung situasi dan kondisi” kata Nur Budiman.(SY)