Ban Mobil Pemadam Tubaba Gundul : Anggaran 1,8 Miliar Diduga Berlumuran Masalah

DAERAH HOME TERBARU Tulang Bawang

Tulangbawang Barat (MDSnews) – Nur Budiman Beberkan kebobrokan ketidak beresan Realisasi Anggaran 1,8 miliar lebih di satuan Dinas pemadam kebakaran Dan penyelamatan (DPKP) kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung Tahun 2021 dapat di Audit.

Nur Budiman Kabid Damkar dan Penyelamatan Tubaba membantah bahwa dirinya bukan sengaja tidak masuk bekerja, melainkan sedang mengemban tugas luar daerah. Ujarnya melalui sambungan telpon selulernya pada kamis (7/4/22).

“Jadi saya bukan tidak ke kantor adinda, tapi tetap saya monitor kantor, karena saya hari ini meminta izin kepada Bupati untuk berangkat dalam rangka persiapan dana pembangunan di Tubaba,”terangnya.

Menurutnya semenjak dilantik 7 Januari 2021, kan beliau-beliau sudah pada pintar, saya diajak ngomong tidak, selama ini saya tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan apapun, saya nyiapin  dinas sudah, anggaran sudah  semua dengan team Anggran DPRD Tubaba,”Saya setuju, bukan berarti saya menghindar.

“Mereka tidak ngajak saya, service mobil saja semaunya sendiri, anggaran maunya ngomong apa, dan saya tidak mau dijadiin korban, saya sudah mau pensiun.”Contoh, untuk sepatu dan lain-lain sudah saya anggarkan, tapi sepatunya saja mastinya kayak begitu tapi tidak sesuai dengan harapan,”urainya

Pihaknya juga mengharapkan kepada awak media dapat terus mengkhawal anggaran yang di kelola olah dinas Pemadam kebakaran dan penyelamatan Tubaba hingga ke APH.

“Saya kasih deh, habisin semua periksa itu anggaran semua 2021. Nanti disesuaikan coba lihat, service mobil habis berapa, tapi lihat apa saja, ban cuma dibelikan berapa, aki berapa Coba lihat kembali, masak kantor pos saja begitu tidak peduli dan saya bisa ngomong apa. Bahkan BBM saya saja cuma 100 atau 200 ribu saja sebulan. Sedih, coba tanya dengan anak-anak anggota saya,”bebernya.

Budiman mengutarakan berencana akan melaporkan keadaan pos damkar dan anggotanya yang selama ini sangat memperihatinkan saat ada musibah kebakaran pihaknya selalu disalahkan.

“Saya tinggalin sampai-sampai saya minta evaluasi pada pak Bupati.”Saya sudah bicara misalnya, sepatu saya minta belikan yang ada besinya, tapi yang dibelikan malah ecek-ecek Jadi ini yang tidak benar itu yang sudah pada pintar itu kira-kira,cetusnya.

Menurutnya selama ini dirinya selalu berjuang untuk tim,saya tidak pernah diberitahu terkait anggaran 2021.

“Periksa saja semua, saya ada dibelakang pak Umar untuk agenda pembangunan Tubaba, dan mohon maaf 6 bulan lagi saya pensiun jadi jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan,”tukasnya.

Sementara saat dikomfirmasi awak media pada jumat (8/4/2022) di pos Damkar tiyuh candra mukti kecamatan tulang Bawang Tengah (TBT) Salah satu petugas Damkar Tubaba, yang enggan disebutkan namanya menyatakan pihaknya selama ini mengeluh lantaran kendala kenderaan mobil damkar jika telat tiba dilokasi kejadian musibah kebakaran di sebabkan paktor kenderaan banyak yang rusak.

“Setiap ada musibah kebakaran pasti kami yang selalu disalahkan bayangkan saja dari 4 armada atau mobil yang dimiliki, hanya 3 saja yang beroperasi, 2 pengangkut air, dan 1 yang memakai hydrant hibah dari Jepang. Sedangkan 1 nya lagi juga hibah dari Jepang pengangkut petugas sama sekali tidak bisa beroperasi,”tuturnya.

Dia juga memaparkan Waktu itu memang pernah ada perbaikan, mekanik nya dari Bogor, setahu kami yang diperbaiki hanya dua mobil pemadam saja yang mobil lama, sedangkan dua mobil hibah dari Jepang tidak diperbaiki sama sekali.

“Dua mobil yang diperbaiki itu setahu saya cuma ganti mesin semprot, sirine, dan beberapa Ban saja yang diganti. Adapun lainnya perbaikan biasa saja dan pengecatan. Itu pun saat ini sudah ada lagi yang mengalami kerusakan, seperti aki soak dan lain-lain,”bebernya.

Saat disinggung terkait berapa nilai gaji per’bulan dan jumlah anggota tenaga honorer pemadam kebakaran dan penyelamatan tahun 2021 anggota pemadam yang tidak mau disebutkan namanya itu menjelaskan jumlah Anggota sebanyak 70 orang.

“Tahun 2021 awal hingga bulan September menerima gaji 900 ribu, dan mulai Oktober barulah naik menjadi 1,2 juta. Jumlah anggota sebanyak 70 orang Jika ada personel tidak masuk, maka gajinya akan dipotong 20 ribu per absen.paparnya.

Anggota damkar itu juga membeberkan semasa dirinya bekerja bertugas di pos damkar selama ini hanya diberikan pasilitas TV 21 inch dan pasilitas WIfi listrik sentara tidak diberikan pasilitas tempat tidur kasur dan perlengkapan lainnya.

“Selama ini kami ini seperti tinggal bak dipenjara bang ,bisa dilihat sendiri tempat kami tidur peralatan di Pos Damkar ini tidak ada pengadaan apa-apa, bahkan beli Air minum ,kasur tempat tidur saja kami patungan,” Tutupnya.

Berdasarkan hasil penulusuran awak media di lokasi pos damkar, tampak terlihat kondisi Ban Mobil pemadam kebakaran jenis Isuzu dengan nomer polisi BE 9015 QZ

Dan mobil jenis Hino BE 9059 BZ sudah gundul. Bak ban dalam motor

Lebih parah lagi, kedua mobil tersebut terlihat mati pajak, sebab mobil jenis Isuzu bernopol BE 9015 QZ jangka waktu platnya habis pada tahun 2016. Dan mobil jenis Hino BE 9059 BZ jangka waktu platnya habis pada tahun 2020.

Sementara saat awak media berupaya menemui seketaris DPKP tubaba dikantornya untuk melakukan komfirmasi terkait inventarisasi fasilitas perlengkapan tampak kondisi kantor dijaga oleh dua orang petugas damkar terlihat kondisi kantor hanya terisi perlengkapan pengadaan barang sejak tahun 2011.

“Saya tidak masuk kantor hari ini,saya sedang tidak sehat,silahkan saja lihat kondisi kantor untuk jelasnya koordinasi dengan bendahara dan kuasa pengguna anggaran,”kata Ibrahim seketaris pemadam kebakaran dan penyelamatan Tubaba. (SY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *