Tulang Bawang Barat (MDSnews) – Oknum pendamping bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Tiyuh Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung diduga melakukan perbuatan melawan hukum memalsukan tanda tangan dan pemotongan uang ke warga penerima bantuan.
Mencuatnya persoalan tersebut dikeluhkan sejumlah warga penerima bantuan Tiyuh setempat, ” Setiap pencaiaran ada potongan dana yang dilakukan oleh oknum pendamping yang tidak bertanggung jawab.” Terang sejumlah warga yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Rabu (26/10/22).
” Kami ini sudah lama memendam masalah ini terutama pemalsuan tanda tangan dan tidak dipulangkannya kartu ATM kepada kami penerima bantuan PKH saat ditanya dengan berbagai macam alasan yang tidak masuk akal pendampingnya “Kata warga.
Sejumlah warga juga mengutarakan delema tidak terbongkarnya perbuatan oknum pendamping selama ini lantaran pihak masyarakat penerima bantuan merasa takut dibawah tekanan bantuan tidak akan dikeluarkan lagi.
” Waktu itu kami di suruh buat surat kuasa kepada pendamping untuk pencairan dana PKH nya, dengan tulisan tangan, kalau tidak kami buat takutnya bantuan kami tidak keluar, mau tidak mau terpaksa kami ikutin saja yang penting kami masih dapat bantuan walaupun setiap pencairan kena potong,” Keluhnya.
Warga mengatakan setiap penerimaan bantuan PKH tiga bulan sekali tersebut mereka tidak lagi mengambil di bank lantaran sudah di tarik langsung oleh oknum pendamping setempat
“Setiap kami menerima uang nya kami tidak di berikan bukti struk dari pihak bank, cuma hanya di tulis di buku saja, misalkan di situ saya menerima 1.350.000 tapi yang di berikan cuma 1,250,000 saja ,”Ucapnya.
Di tempat terpisah salah satu warga penerima bantuan PKH Tiyuh setempat juga menyatakan tindakan oknum pedamping PKH selama ini diharapkan dapat ditindak tegas ditelusuri oleh pihak Dinas terkait dan Aparat Penegak Hukum.
” Saya hanya dapat sekali saja selanjutnya saya tidak dapat lagi, tidak tahu kenapa alasannya, tapi giliran mau pencaiaran bantuan PKH itu kami di suruh kumpulin foto copy KTP dan KK, ternyata disitu sudah ada tanda tangan saya, tapi saya tidak merasa nerima uang nya, itu tanda tangan siapa kami tidak paham saya berharap permasalahan ini bisa ada perhatian dari pihak Polres Tubaba dan Dinas terkait, biar meraka jera dengan atas perbuatanya,”Harapnya.
Ditempat terpisah saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (27/10/22) Dua oknum pedamping Kecamatan dan pedamping Tiyuh setempat Anisa dan Rahmat Wibowo berkelit melempar permasalahan tersebut ke salah satu ketua kelompok PKH pedamping.
“Kalau masalah informasi kami yang melakukan pemotongan itu tidak benar dan untuk kartu ATM nya sendiri itu pun tidak benar kalau kami yang pegang atau menyimpannya, apa lagi sampai kami melakukan pemalsuan tanda tangan itu “Kilah Anisa.
Lanjutnya Anisa, “Karena kami sendiri memberikan hak kebebasan kepada mereka untuk menyimpan kartu ATM milik nya sendiri, kalau pun mau itu yang menyimpan nya bukan kami melainkan ketua kelompoknya ,”Kata dia
Sementara Rahmat Wibowo selaku pedamping Tiyuh Program Keluarga Harapan (PKH) saat di tanyakan kejelasan informasi adanya pembuatan surat kuasa kepada masing-masing warga untuk menyerahkan kartu ATM, dirinya beralasan tidak penah pernah memerintahkan hal tersebut
“Itu tidak benar bang, kalau saya meminta mereka untuk membuat suara kuasa itu, yang buat itu ketua kelompoknya saya hanya mengetahui saja”Elaknya.
Di tempat terpisah salah satu ketua kelompok nya enggan di sebutkan namanya, saat di konfirmasi awak media di kediamannya menjelaskan,
“Kalau selama ini mas setiap pencairan bantuan PKH itu saya tidak pernah mengerti, saya hanya di hubungi oleh Bowo ketika dananya atau uang bantuan tersebut sudah cair dari pihak bank dan saya langsung yang mengambil nya ke bank kemudian memberikan langsung kepada masing-masing penerima nya,”Ujarnya.
Saat di komfirmasi atas adanya dugaan surat kuasa yang di berikan oleh ketua kelompok dan melakukan penyimpanan kartu ATM milik masing-masing warga.
“Kalau surat kuasa itu yang menyarankan untuk membuat mas Bowo kalau untuk ATM nya sendiri itu yang pegang orang Daya Asri bukan saya, tapi lupa namanya siapa yang jelas perempuan dan saya tidak pernah tahu sama orang nya,”Pungkasnya. (NL)