Tulang Bawang (MDSnews) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Kabupaten Tulang Bawang, Andri Wk, angkat bicara atas perilaku salah satu seorang oknum pejabat Kepala Tiyuh yang ada di Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung diduga telah menganiaya warga.
Berdasarkan video yang viral disalah satu akun Instargram (IG) hotmanparisoffical, atas nama Kiki Septi warga Tiyuh Kibang Budi Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tubaba, memohon keadilan terhadap dirinya atas perbuatan dugaan penganiyaan yang telah dilakukan oknum pejabat Kepala Tiyuh (TR) beserta istrinya.
Dalam rekaman video tersebut, Kiki Septi (selaku korban-red) mengatakan, bahwa dirinya dianiaya untuk dimintai bahwa tanah miliknya adalah atas nama tanah Desa (Tiyuh). Padahal tanahnya hasil dari beli dan memiliki surat keterangan jual beli atas nama Mustakim.
Korban menjelaskan, tanah telah saya beli dengan atas nama sertifikat Mustakim dan pihak Desa telah meminta uang kepada saya senilai 10 Juta untuk pembuatan surat keterangan jual beli. Karena rekomendasi dari Lurah, saya bayarkan 8 Juta dulu dan sisa 2 Juta.
“Namun pembayaran jual beli tanah saya tidak diakui oleh lurahnya (Kepala Tiyuh), bahkan tanah saya dibilang tanah milik Desa. Selain itu saya dapat perlakuan tidak menyenangkan seperti dipukuli kepala, ditarik rambut dan diludahi sampai air liur masuk di tenggorokan,” Ungkap korban.
Atas kejadian itu, Ketua Pekat-IB Kabupaten Tulang Bawang mengukutuk keras perbuatan oknum pejabat Kepala Tiyuh tersebut, Kamis (8/12/22).
“Tidak sepantasnya seorang pejabat melakukan hal-hal seperti gaya premanisme. Semestinya selaku Kepala Tiyuh bisa mengayomi warganya dengan baik, bukan dengan tindakan kekerasan yang dilakukan. Jangan semerta-merta karena pejabat, semau-maunya bertindak secara arogan terhadap warga yang dianggap lemah,” Ujar Andri.
Ketua Pekat-IB Tulang Bawang, Andri WK juga memberikan apresiasi kepada Putri Maya Rumanti, Asisten Pribadi (Aspri) pengacara kondang Hotman Paris, atas langkah-langkah untuk membantu memberikan pendampingan hukum kepada korban pencari keadilan. (DN)