Pesawaran (MDSnews) – Polres Pesawaran Polda Lampung melaksanakan Jumat Curhat guna bangun komunikasi aktif dengan ulama dalam menjaga Kamtibmas di wilayah hukum polres setempat.
Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan, program Jumat Curhat bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara bergilir dari desa ke desa di wilayah hukum Polres Pesawaran, mengingat Kabupaten Pesawaran di tahun 2022 ada peningkatan kasus 50 persen, dan terselesaikan 70 persen.
“Semoga di tahun 2023 ini bisa kita selesaikan terutama permasalahan yang paling tinggi adalah kasus pencurian, dan kasus pencabulan yang banyak korbannya adalah anak-anak,” kata Pratomo, saat acara Jumat Curhat di kediaman Ustad Ulin Noha Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan, Jumat (13/01/23).
Dirinya juga mengajak masyarakat, untuk sama-sama mengawasi anak-anaknya karena kasus pencabulan ini merupakan pelaku yang manfaatkan ketidak tahuan anak untuk melakukan bujuk rayu.
“Mari gelorakan kegiatan-kegiatan positif kepada anak-anak muda, mulai dari olahraga atau kerja bakti. Kegiatan tersebut dapat mengisi kekosongan kegiatan di masyarakat, karena ada kasus pencabulan kepada anak tiri yang dilakukan oleh bapak tiri,” ujar dia.
Selain itu juga, saya akan berikan penghargaan yang dapat menangkap pelaku-pelaku pencurian berupa reward, tapi jangan dipukuli karena kalau tersangkanya mati, kita tidak bisa menanyakan lagi dan kita tidak bisa kembangkan lagi.
Dirinya menjelaskan, di tahun 2023-2024 merupakan tahun Politik dan kehidupan semakin berat karena ekonomi dunia disinyalir akan mengalami krisis di Pulau Jawa, bahan pokok seperti beras ada yang naik, ketika bahan pokok naik, masyarakat tidak ada penghasilan, maka kejahatan akan ikut menaik pula, sementara jumlah anggota Polres Pesawaran baru 400 saat ini hanya 50 persen seharusnya 800 anggota.
“Karena itu, saya mengajak masyarakat untuk mengadakan kembali Pos Kamling, apabila ada Pos Kamling, maka maling juga mikir-mikir. Indikasi kriminalitas akan naik itu pasti ada nantinya, termasuk juga saya mohon tidak terprovokasi, jaga emosi, dan jangan sampai memutus silaturahmi. Apabila ada permasalahan sampaikan kepada pak Bhabin dan Kepala Desa setempat apabila tidak selesai baru laporkan ke Polres,” ungkapnya.
Sementara itu, Ustad Ulin Noha berharap dari tujuan silaturahmi ini berbuah komunikasi aktif antara Aparat Penegak Hukum (APH) dan Ulama melalui wadah NU Kabupaten Pesawaran sehingga terbangun koordinasi yang baik, begitu juga kepada aparat Desa dan Pengurus NU bersama Kapolres Pesawaran.
“Melalui Jumat Curhat ini, juga saya sampaikan, beberapa minggu lalu di Desa Sukaraja ini adanya pencurian sepeda motor, akibat kelalaian dari warga, ketika itu saya mendapatkan informasi tersebut, namun demikian perlu disosialisasikan untuk tetap waspada agar tidak terulang kembali dan tidak terjadi lagi pencurian kedepannya,” pungkasnya. (Ram)