LAMPUNG TENGAH (MDSnews)-Unit Tipikor Satuan Reskrim Polres Lampung Tengah (Lamteng), segera melayangkan surat panggilan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes), dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait dugaan penyimpangan tiga proyek Poned Puskesmas sebesar Rp5 miliar yang dialokasikan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.
Hal tersebut diungkapkan Kanit III Unit Tipikor Polres Lamteng, Aiptu Heri Barzani mendampingi Kasat Reskrim AKP Edy Qorinas, Jumat (27/01/2023).
Ia mengatakan, bahwa penyidik Polres Lamteng akan melayangkan surat panggilan kepada Kadiskes dan PPK, Senin (30/01/2023).
“Surat panggilan itu, akan kita layangkan kepada pihak terkait yakni, Kadiskes, PPK dan CV Multi TTalenta selaku pelaksana pembangunan Poned Puskesmas, Senin (30/01/2023) besok,” ujar Aiptu Heri.
Sebelumnya, pembangunan Poned Puskesmas yang dibangun oleh Dinkes Kabupaten Lamteng sebesar Rp4, 5 miliar bersumber dari DAK tahun 2022, mendapat kecaman politisi PDI-Perjuangan yang juga Ketua DPRD Kabupaten Lamteng, Sumarsono.
Sumarsono menyatakan, mendukung langkah cepat Polres Lamteng dalam pengusutan dugaan korupsi proyek Dinkes yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Apabila pelaksanaan proyek belum selesai, semestinya belum dibayar 100%. Apabila tetap dilakukan, berarti sudah ada perbuatan melawan hukum,” ujar Sumarsono, Rabu (25/01/2023).
Ia mengatakan, apabila sudah dibayar 100%, sementara pekerjaan belum selesai, sudah jelas melanggar hukum dan merupakan korupsi yang sesungguhnya sehingga proses hukum harus dilakukan.
“Saya sangat mendukung, proses secara hukum siapapun yang terlibat,” ujar Sumarsono.
Seperti dirilis koran ini sebelumnya, saat akan dikonfirmasi Kadiskes Lamteng, Otniel Sriwidiatmoko selalu tidak ada ditempat. Salah satu pegawai bernama Eni mengatakan Pak Kadis sedang rapat. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui via telpon, kemarin juga tidak memberikan jawaban.
Tiga Lokasi
Sedangkan, berdasarkan data yang dihimpun di lapangan pembangunan Poned Puskesmas berada di tiga lokasi yakni, Seputih Banyak, Bina Karya Rumbia, dan Seputih Surabaya dengan kucuran dana sebesar Rp4.500.000.000.
Rinciannya, Poned Puskesmas Seputih Banyak Rp1.499.972.156, Bina Karya Rumbia Rp1.499.510.000, dan Seputih Surabaya Rp1.499.657.630.
Pembangunan tiga Poned Puskesmas dari DAK 2022 tersebut, dikerjakan oleh CV Multi Talenta.
Kemudian, sesuai kontra pembangunan tiga Poned Puskesmas tersebut, selesai 100 persen pada akhir Desember tahun 2022.
Namun, fakta di lapangan sampai akhir Desember 2022, pembangunannya belum 100 persen.
Hal itu terlihat, para pekerja sedang melakukan perakitan pemasangan rangka, almunium kaca jendela, pintu dan masih banyak item pekerjaan yang belum diselesaikan.
Anehnya, meskipun pekerjaan belum selesai pencairan anggaran tiga Poned Puskesmas sudah 100 persen. (Red/Her)