Jejak Karier Politik Nuzul Irsan, Berawal dari PBR Hijrah ke PKB

DAERAH LAMPUNG POLITIK Tanggamus TERBARU

TANGGAMUS (MDSnews)-Sosok Nuzul Irsan tidaklah asing di pentas perpolitikan Provinsi Lampung, khususnya Kabupaten Tanggamus.

Saat ini, Nuzul Irsan yang menduduki kursi anggota DPRD Tanggamus memasuki masa jabatan ke empat kali untuk periode 2004-2024.

Jadi, tak heran pria kelahiran 5 November 1971, begitu memahami persoalan pembangunan daerah Begawi Jejama.

Nuzul memulai karier politiknya menjadi anggota DPRD Kabupaten Tanggamus pada tahun 2004 dari Partai Bintang Reformasi (PBR) dan beralih ke PDIP.

Kiprahnya di legislatif berlanjut pada periode lima tahun kedua 2019-2024, meski tidak sampai akhir. Persoalan politik memaksa Nuzul mundur dari keanggotaan wakil rakyat, dan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga merupakan wahana kelanjutannya mengabdi dengan rakyat melalui kursi DPRD.

Meskipun berganti partai politik (Parpol), tak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Nuzul.

Kewibawaannya, secara totalitas selama menjabat di parlemen hanya memperkuat kepercayaan publik yang belum terpenuhi, untuk mengembalikan mandat kepada bapak empat anak itu.

Pada Pemilu 2019, Nuzul terpilih kembali untuk ketiga kalinya sebagai anggota DPRD Kabupaten Tanggamus.

Melanjutkan pengabdian masyarakat yang terlambat. Nuzul lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana di Pekon (desa) Rajabasa, Kecamatan Bandarnegeri Semong Kabupaten Tanggamus.

Nuzul tinggal di desa terpencil, dan sangat memahami kondisi ekonomi masyarakat miskin di kampung halamannya. Keadaan ini, tetap membuat Nuzul terpanggil untuk masyarakat.

Menggerakkan perekonomian usaha kecil. Menurutnya, rendahnya bantuan sosial tersebut karena pemerintah kurang memperhatikan pembukaan akses dan potensi ekonomi.

“Tentunya kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi, tidak sepenuhnya memperhatikan kepentingan rakyat.
Saya masih ingin membenahi melalui kursi parlemen,” kata Nuzul.

Untuk itu, lanjutnya, program pembangunan ekonomi yang dilakukan Pemkab Tanggamus selama ini fokus pada pengembangan usaha skala besar.

Nyatanya, pengembangan usaha skala besar tidak terlalu efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dampak investasi di perusahaan besar yang berdampak langsung ke masyarakat tidak memilik keahlian, sehingga tidak mengurangi penyerapan tenaga kerja. Itupun dengan jumlah dan klasifikasi pekerja unskilled yang terbatas (tenaga kasar). Yang saya maksudkan adalah, mengembangkan perusahaan besar tidak begitu efektif, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Karena itu, lanjutnya, sudah saatnya pemerintah lebih fokus pada kegiatan pengembangan usaha yang memperkuat masyarakat. Salah satu caranya, adalah dengan membuka akses ekonomi kerakyatan, lebih intens lagi, melakukan pendekatan yang lebih serius terhadap pengembangan sektor mikro dan UKM.

“Ketersediaan jaringan transportasi untuk mendukung pergerakan roda ekonomi masyarakat juga harus ditingkatkan. Ketika semua peluang ekonomi terbuka, akses pembangunanya fisik jalan jembatan memadai peningkatan kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat tercapai,” tukasnya.

Nuzul menambahkan, Kabupaten Tanggamus adalah wilayah yang indah dengan aset pariwisatanya sangat mendukung, untuk itu diperlukan fokus pembangunan agro pariwisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak Tanggamus.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *