LAMPUNG BARAT (MDSnews)-Sekretaris Komisi II DPRD Lampung dari Fraksi PDI-Perjuangan, Lesty Putri Utami menyambangi sejumlah petani sayuran di Pekon Sebarus, Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Senin (30/01/2023).
Pasalnya, panen raya kali ini petani
sayuran di Pekon Sebarus mengaku mengalami kerugian.
Nurwanto, salah seorang petani mengatakan, bahwa sudah hampir seminggu petani mengeluhkan harga sayur mayur terutama tomat yang mengalami penurunan.
“Harga Tomat, yang biasanya mencapai Rp4 ribu-Rp5 ribu/kg. Tapi, sekarang harganya hanya Rp800/kg. Bahkan, untuk membeli box tomat, dengan harga yang anjlok petani tidak sanggup. Apalagi, petani yang menyewa lahan harus membalikkan modal awal,” jelas Nurwanto.
Menanggapi keluhan petani sayuran tersebut, politisi PDI-Perjuangan Lesty menyatakan, yang dialami para petani sayuran saat ini merupakan hukum pasar. Karena, saat panen raya sayur mayur terutama tomat sangat banyak, sehingga harga menjadi anjlok.
“Dari seluruh daerah, pasokannya berlimpah. Sedangkan, daya beli masyarakat kurang, dan yang sangat dirugikan adalah petani,” imbuhnya.
Dalam kunjungannya itu, anggota DPRD Lampung dari Dapil Kabupaten Lambar melihat langsung, para petani sayuran harus rela membiarkan tanaman tomatnya tidak di panen. Karena, petani merasa akan sia-siaz dan tidak laku dipasaran.
“Saya sudah komunikasi dengan Kadis Pertanian Kabupaten Lambar, dan menyampaikan bahwa pembuangan tomat kemarin bukan dari petani. Namun, dilakukan para pengepul sayur mayur. Sedangkan, para petani menguburkan hasil panen tomatnya untuk dijadikan pupuk. Dan, ada yang membiarkannya tanpa di panen,” jelas putri Bupati Lambar dua periode, Mukhlis Basri itu.
Dia mengatakan, mendukung langkah Pemkab Lambar membantu penjualan hasil pertanian para petani dengan melibatkan pihak-pihak terkait yakni, Dinas Pertanian, Koperindag, BUM Pekon, KWT dan Korpri.
Lesty juga menyatakan, bahwa Kabupaten Lambar adalah tanah kelahiran keluarga besarnya, dan akan mendukung program-program yang diusulkan Kadis Pertanian Kabupaten Lambar.
“Saya akan perjuangkan, program-program yang diusulkan oleh Kadis Pertanian. Diantaranya, pengadaan alat multi guna untuk pengolahan turunan produksi hasil panen, yang bisa diolah menjadi produk rumah tangga lainnya seperti, saus atau dodol. Kemudian, hasilnya bisa dijual kembali di tiga kecamatan sentra pertanian sayur mayur. Semoga program ini, dapat menjadi solusi para petani,” tandasnya. (Red)