LAMPUNG TENGAH (MDSnews)-Menelisik adanya beberapa kejanggalan dugaan penyimpangan pembangunan tiga Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMATANK) meminta Polres Lamteng tidak tebang pilih dalam mengusut kasus tindak pidana korupsi di kabupaten setempat.
Untuk diketahui, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 Dinkes Kabupaten Lamteng membangun tiga Poned Puskesmas dengan anggaran sebesar Rp4, 5 miliar.
Menurut Ketua Umum DPP PEMATANK, Suadi Romli, saat dihubungi melalui via telpon mengatakan bahwa, setelah pemberitaan terkait dugaan penyimpangan pembangunan Poned Puskesmas di Dinkes Kabupaten Lamteng, pihak kepolisian langsung menyikapi persoalan tersebut dengan melakukan pulbaket dan puldata.
“Tinggal kita tunggu saja, apa nantinya yang dilakukan pihak kepolisian, jangan juga ada tebang pilih dalam penyelidikan kasus, karena semua unsur tindak pidana korupsi harus diselidiki agar permasalahan bisa terang benderang. Untuk itu, saya berharap polisi bisa segera mengusut kasus ini,” kata Ketua Umum DPP PEMATANK, Suadi Romli, Rabu (01/02/2023).
Sementara itu, Bupati Lamteng, Musa Ahmad saat dikonfirmasi terkait proyek Poned tersebut, melalui pesan singkat
handphone menyatakan, akan mengecek kebenaran informasi tersebut.
“Saya cek dulu,” ujar Bupati Musa melalui pesan singkat handphone kepada SKH Medinas Lampung (Grup MDSnews.co.id), Rabu (01/02/2023) sore.
Diberitakan sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Lamteng, Sumarsono memberikan apresiasi kepada kepolisian yang bergerak cepat untuk mengungkap dugaan penyimpangan pembangunan tiga Poned Puskesmas Dinkes kabupaten setempat.
Ketua DPRD Kabupaten Lamteng, Sumarsono mengajak bersama-sama untuk memantau proses penyelidikan yang dilakukan Aparat Penegak Hukum (APH).
Sumarsono mengatakan, apabila penyidik kepolisian sudah melakukan penyelidikan. Maka, semua pihak harus ikut melakukan pengawasan, baik dari Inspektorat, DPRD maupun lembaga kontrol sosial lainnya, agar penyelidikan yang dilakukan dapat berjalan secara profesional, dan diselidiki secara gamblang.
“Ya tinggal ditunggu saja, apa hasil dari penyelidikan APH. Kita tunggu keberanian penyidik Polres, yang penting sama-sama dipantau. Apabila hasil penyelidikan ditemukan unsur penyimpangan, maka pelaksanaan proyek tersebut berarti tidak benar,” kata Sumarsono, kemarin saat dihubungi melalui pesan whatsapp.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lamteng, Fian Febriano.
“Saat ini, proyek pembangunan Poned Puskesmas masih dalam penanganan APH, jadi kita tunggu lanjutan prosesnya hingga tuntas,” kata Fian Febriano.
Bentuk Tim
Sebelumnya, Satreskrim Polres Lamteng membentuk tim untuk melakukan penyelidikan proyek pembangunan gedung fasilitas Poned Puskemas oleh Dinkes kabupaten setempat.
Menurut Kanit III Unit Tipikor Aiptu Heri Barzani mewakili Kasat Reskrim Polres Lamteng, AKP Edy Qorinas, Senin (30/1/2023), surat dimulainya penyelidikan sudah ditandatangani Kasat Reskrim. Untuk itu, penyidik segera turun ke lokasi untuk mengecek pembangunan Poned.
“Sesegera mungkin kita akan pulbaket, mengumpulkan bukti-bukti dilapangan, lalu kita akan memanggil pihak Dinkes serta CV Multi Talenta,” jelas Aiptu Heri Barzani.
Seperti pemberitaan sebelumnya, saat akan dikonfirmasi Kadiskes Lamteng, Otniel Sriwidiatmoko selalu tidak ada ditempat. Salah satu pegawai bernama Eni mengatakan Pak Kadis sedang rapat. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui via telpon, kemarin juga tidak memberikan jawaban.
Rincian Anggaran
Sementara itu, berdasarkan data di lapangan pembangunan Poned Puskesmas berada di tiga lokasi yakni, Seputih Banyak, Bina Karya Rumbia, dan Seputih Surabaya dengan kucuran dana sebesar Rp4,5 miliar.
Rinciannya, Poned Puskesmas Seputih Banyak Rp1.499.972.156, Bina Karya Rumbia Rp1.499.510.000, dan Seputih Surabaya Rp1.499.657.630.
Pembangunan tiga Poned Puskesmas dari DAK 2022 tersebut, dikerjakan oleh CV Multi Talenta.
Kemudian, sesuai kontra pembangunan tiga Poned Puskesmas tersebut, selesai 100 persen pada akhir Desember tahun 2022.
Namun, fakta di lapangan sampai akhir Desember 2022, pembangunannya belum 100 persen.
Hal itu terlihat, para pekerja sedang melakukan perakitan pemasangan rangka, almunium kaca jendela, pintu dan masih banyak item pekerjaan yang belum diselesaikan.
Anehnya, meskipun pekerjaan belum selesai pencairan anggaran tiga Poned Puskesmas sudah 100 persen. (Red/Her)