Aksi Penipuan via Foto Profil WhatsApp, Catut Nama Mantan Ketua KI Lampung

Bandar Lampung HUKUM & KRIMINAL LAMPUNG NASIONAL

BANDARLAMPUNG (MDSnews)-Aksi penipuan melalui pesan singkat WhatsApp minta uang kepada pejabat kembali terjadi. Kali ini, pelaku mencatut nama Juniardi mantan Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Lampung periode 2011-2014, Kamis (09/02/2023).

Pelaku bermodal foto profil wajah dan mengaku Juniardi, mengirim pesan singkat kepada sejumlah pejabat untuk bantuan transportasi dari Jakarta ke Lampung.

Pelaku yang mengaku Juniardi beralasan, uang dimiliki saat ini tidak cukup untuk ongkos pulang.

“Assalamualaikum, maaf apabila udah mengganggu aktipitasnya. Bang ga jadi kalau ga ngebantu, saya lagi di Jakarta mau pulang ke Lampung dananya nipis. Tolong dulu bantu buat transportasi bang, Juniardi Sip MM,” tulis pelaku dalam pesan singkat kepada pejabat di Provinsi Lampung.

Beruntung pejabat itu mengkonfirmasi kepada Juniardi. Screenshoot pesan singkat WA pelak, kepada salah satu pejabat yang mengaku Juniardi salah satu wartawan senior di Lampung.

Dalam pesan kepada calon korban, pelaku juga menyisipkan nomor rekening BCA atas nama Sabur Kurniawan di akhir pesan, berharap pejabat sasarannya bisa mentransfer sejumlah uang.

Saat dikonfirmasi, Juniardi yang juga wartawan dan owner media online mengatakan, tidak pernah mengirim pesan sedemikian rupa, terlebih meminta bantuan untuk transportasi kepada pejabat.

Pelaku memanfaatkan foto wajah dan namanya untuk mengelabui korban.

“Ini sudah yang ketiga kalinya. Padahal Saya tidak pernah mengirim pesan serupa, apalagi minta uang ke pejabat. Pelaku hanya memanfaatkan nama dan foto wajah saya. Itu pekerjaan orang yang tak bertanggung jawab ingin mendapatkan keuntungan dengan mengatasnamakan saya,” ujar Juniardi, Kamis (09/02/2023) sore.

Juniardi yang pernah menjadi Wakabid Pembelaan Pembelaan Wartawan PWI Lampung menyatakan, pesan teks yang dikirimkan pelaku tidak mencerminkan seorang jurnalis atau wartawan, apalagi dirinya.

Karena, lanjutnya, terlihat bahasa komunikasi teks pesan yang diketik, orang tersebut tidak menguasai penulisan yang baik dan benar.

“Bahkan menambahkan gelar MM, di akhir nama itu, pelaku sudah salah. Saya tidak pernah dapat gelar itu,” ujar pria yang lahir di Kota Metro pada 3 Juli 1975. 

Terkait maraknya aksi penipuan via WA tersebut, Juniardi mengimbau, agar pejabat atau masyarakat tidak melayani jika menerima pesan, dengan mengatasnamakan dirinya terlebih meminta-minta uang.

“Waspada, jangan dilayani jika ada yang WA minta-minta uang dan menggunakan profil wajah saya. Karen, itu tidak ada dan tidak benar,” tandasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *