LAMPUNG TENGAH (MDSnews)- Dugaan penyimpangan royek pembangunan tiga Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Tengah, yang kini belum rampung, membuat geram Bupati Lampung Tengah Hi. Musa Ahmad, S.Sos.
“Oke sabar ya saya cek langsung, ini karena lagi persiapan ada tamu Senin. Coba dicek lagi yang benar, karena kan semua ada tahapannya, saya selalu tegas dalam hal ini, saya sudah bolak balik ingatkan semuanya, nanti kalau saya senggang akan saya cek langsung,” tegas Bupati Lampung Tengah Hi. Musa Ahmad, S.Sos, saat dikonfirmasi wartawan Medinas Lampung, Senin (20/2/2023) sore.
Proyek miliaran rupiah yang ada di Dinas Kesehatan Lampung Tengah diduga Gagal Produk ‘Proyek Asal-asalan’ yang dikerjakan CV Multi Talenta rekanan Dinkes, akan dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Lampung oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMATANK).
Pasalnya, banyaknya keluhan dari masyarakat yang hingga kini dalam pengerjaan proyek pembangunan tiga Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Tengah, meskipun sudah berakhir masa kontrak, namun tak kunjung selesai.
Menurut Ketua Umum DPP PEMATANK, Suadi Romli, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat satu berkas pelaporan terkait pelaksanaan pembangunan Poned Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Tengah yang disinyalir bermasalah. “Kami berharap Kejaksaan Tinggi Lampung dapat segera melakukan penyelidikan terkait proyek Poned Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Tengah yang hingga saat ini tidak rampung. Jelas Proyek tersebut sudah menyimpang,” kata Ketua Umum DPP PEMATANK, Suadi Romli, Minggu (19/2/2023) kemarin.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Seputih Surabaya, Umi saat dikonfirmasi terkait pembangunan Gedung Poned Puskesmas mengakui bahwa hingga kini belum juga rampung.
Proyek gedung Poned yang dikelola CV Multi Talenta berawal dari bulan September 2022 hingga akhir desember, dengan masa kerja 120. Sesuai ketentuan kontrak kerja, hingga kini belum juga selesai. Saya sudah melaporkan ke Kepala Dinas Pak Otniel dan Kadis meneruskan, ke PPK Nurohman serta CV Multi Talenta, agar segera menyelesaikan pekerjaan proyek Gedung ruang Poned yang terlambat ini agar secepatnya diselesaikan, tukang bekerja hanya tiga orang,” tutur Kepala Puskesmas Seputih Surabaya, Umi.
Selanjutnya, hingga saat ini dirinya pun tidak terima kunci. “Saya tidak mau terima kunci, jika bangunan Poned itu tidak benar-benar selesai. Pihak Dinas Kesehatan, hanya berkata mohon bersabar ini masih dalam proses dan saya tidak tau permasalahannya apa,” kata Umi.
Dirilis sebelumnya bahwa Menelisik adanya beberapa kejanggalan dugaan penyimpangan pembangunan tiga Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMATANK) meminta Polres Lampung Tengah tidak tebang pilih dalam mengusut kasus tindak pidana korupsi di Kabupaten setempat.
Menurut Ketua Umum DPP PEMATANK, Suadi Romli, saat dihubungi melalui via telpon mengatakan bahwa, setelah pemberitaan terkait Penyimpangan pembangunan Poned Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Tengah, pihak Kepolisian langsung menyikapi persoalan tersebut dengan akan melakukan pulbaket dan puldata.
“Tinggal kita tunggu saja, apa nantinya yang dilakukan pihak kepolisian, jangan juga ada tebang pilih dalam penyelidikan kasus, karena semua unsur tindak pidana korupsi harus diselidiki agar permasalahan bisa terang benderang. Untuk itu, saya berharap Polisi bisa segera mengusut kasus ini,” kata Ketua Umum DPP PEMATANK, Suadi Romli.
Satreskrim Polres Lamteng membentuk tim untuk melakukan penyelidikan proyek pembangunan gedung fasilitas Poned Puskemas oleh Dinkes kabupaten setempat.
Menurut Kanit III Unit Tipikor Aiptu Heri Barzani mewakili Kasat Reskrim Polres Lamteng, AKP Edy Qorinas, Senin (30/1/2023), surat dimulainya penyelidikan sudah ditandatangani Kasat Reskrim. Untuk itu, penyidik segera turun ke lokasi untuk mengecek pembangunan Poned.
“Sesegera mungkin kita akan pulbaket, mengumpulkan bukti-bukti dilapangan, lalu kita akan memanggil pihak Dinkes serta CV Multi Talenta,” jelas Aiptu Heri Barzani.
Seperti pemberitaan sebelumnya, saat akan dikonfirmasi Kadiskes Lamteng, Otniel Sriwidiatmoko selalu tidak ada ditempat. Salah satu pegawai bernama Eni mengatakan Pak Kadis sedang rapat. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui via telpon, kemarin juga tidak memberikan jawaban.
Untuk diketahui, berdasarkan data pembangunan Poned Puskesmas berada di tiga lokasi yakni, Seputih Banyak, Bina Karya Rumbia, dan Seputih Surabaya dengan kucuran dana sebesar Rp4.500.000.000.
Rinciannya, Poned Puskesmas Seputih Banyak Rp1.499.972.156, Bina Karya Rumbia Rp1.499.510.000, dan Seputih Surabaya Rp1.499.657.630.
Pembangunan tiga Poned Puskesmas dari DAK 2022 tersebut, dikerjakan oleh CV Multi Talenta.
Kemudian, sesuai kontra pembangunan tiga Poned Puskesmas tersebut, selesai 100 persen pada akhir Desember tahun 2022.
Namun, fakta di lapangan sampai akhir Desember 2022, pembangunannya belum 100 persen.
Hal itu terlihat, para pekerja sedang melakukan perakitan pemasangan rangka, almunium kaca jendela, pintu dan masih banyak item pekerjaan yang belum diselesaikan.
Anehnya, meskipun pekerjaan belum selesai pencairan anggaran tiga Poned Puskesmas sudah 100 persen. (Red/Her)