TANGGAMUS (MDSnews)-Bundo Kanduang Kabupaten Tanggamus diharapkan, mampu mengemban amanah, berbakti dengan tulus memajukan organisasi, dan berkontribusi untuk pembangunan Kabupaten Tanggamus.
Harapan itu, disampaikan oleh Bupati Dewi Handajani saat menghadiri pengukuhan pengurusan Bundo Kanduang Kabupaten Tanggamus periode 2022-2027, di Sentral Kuliner Taman Wisata Muara Indah, Selasa (21/02/2023).
Diketahui, pengurusan Bundo Kanduang Tanggamus yang dikukuhkan yaitu, Henidawati (Ketua), Riri Sovia (Sekretaris), dan Eni Astuti (Bendahara).
Pengukuhan Bundo Kanduang Tanggamus dihadiri Pembina Bundo Kanduang Meriawati, Ketua Bundo Kanduang Lampung Elma Rosita, Ketua TP-PKK Tanggamus Sri Nilawati Syafi’i, Ketua GOWA Nuraini Lubis, Camat Kotaagung Erlan Deni Saputra, Lurah Kuripan Nanak Supriadi, Ketua Gocak Kotaagung Mega, dan Banbinsa Pelda Ak Jailani.
“Bundo Kanduang, diharapkan membawa kemajuan, dan kemaslahatan. Khususnya kaum perempuan, harus mampu menjadi teladan, dan penggerak serta dinamisator di tengah masyarakat,” ujarnya.
Bunda Dewi sapaan akrab Bupati Tanggamus itu menyatakan, saat ini perempuan Indonesia sudah dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan kaum laki-laki.
Bahkan, lanjutnya, untuk bidang-bidang tertentu kaum perempuan malah selangkah di depan. Misalnya, beberapa kabupaten/kota termasuk Kabupaten Tanggamus, kepala daerah dipimpin perempuan.
“Saya minta, Bundo Kanduang dapat memberikan peran aktif, mendukung pencapaian program pembangunan daerah. Baik itu, di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Seperti, pembinaan terhadap Posyandu, pengurangan stunting, pembinaan PAUD, maupun program pemberdayaan ekonomi, koperasi dan UMKM.
Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Kabupaten Tanggamus Henidawati menjelaskan, Bundo Kanduang adalah nama atau sebutan bagi seorang raja perempuan dari Kerajaan Pagaruyung, Yang Dipertuan Gadis Reno Sumpu, menggantikan mamaknya, Yang Dipertuan Sultan Bagagarsyah yang dibuang Belanda ke Betawi pada tahun 1833.
Menurutnya, panggilan Bundo Kanduang yang hakiki adalah perempuan yang dituakan, dalam suatu kaum, memiliki budi pekerti yang baik, dan kepedulian yang tinggi. (Erwin)