BANDARLAMPUNG (MDSnews)-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMATANK), secara resmi melaporkan, dugaan penyimpangan proyek pembangunan tiga Poned Puskesmas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Tengah, kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung.
Laporan dugaan korupsi tiga proyek Poned Dinkes Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) tersebut, diserahkan Ketua DPP PEMATANK, Suadi Romli, di Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejati Lampung, Rabu (22/02/2023).
“Iya, hari ini (kemarin, red), kami secara resmi melaporkan dugaan korupsi proyek Poned Puskesmas Dinkes Lamteng,” ujar Romli.
Ia menjelaskan, satu bundel laporan dugaan korupsi proyek Poned Puskesmas yang diserahkan kepada Kejati yakni, RAB pekerjaan, foto, dan sejumlah bukti perintah pencairan dana kepada pihak rekanan yakni, CV Multi Talenta.
“Laporan telah kami serahkan, sekarang tinggal menunggu kerja nyata pihak Kejati, untuk memberantas oknum pejabat korupsi di lingkungan Dinkes Lamteng,” kata Romli.
Bahkan, Romli menyatakan, apabila tidak ada tindakan nyata dari Kejati Lampung, maka pihaknya akan melaporkan ke Kejaksaan Agung dan KPK RI.
“Untuk sekarang ini, kami masih menunggu gerak cepat Kejati Lampung. Apabila terkesan ‘masuk angin’, maka kami akan laporkan dugaan korupsi Dinkes Lampung ke Kejaksaan Agung, dan KPK RI,” tandasnya.
Seperti dirilis koran ini sebelumnya, dugaan penyimpangan proyek pembangunan tiga Poned Puskesmas Dinkes Kabupaten Lamteng yang belum rampung, terus mendapatkan sorotan dan keluhan sejumlah pihak.
Selain, mendapat sorotan DPP PEMATANK, keluhan pembangunan Poned Puskesmas disampaikan para tenaga medis maupun Kepala Puskesmas yang mendapat ‘jatah’ pembangunan Poned.
Keluhan terkait pembangunan Poned Puskesmas itu, disampaikan oleh salah satu petugas medis yakni, Marcus yang bertugas di bagian laboratorium Puskesmas Seputih Banyak.
Marcus menyayangkan, bangunan Poned yang menelan biaya sebesar HPS Rp1.499.972.152 sungguh diluar dugaan. Karena, dalam pengerjaannya terkesan asal jadi, dan tidak memenuhi standar RAB.
Pasalnya, kata Marcus, pemasangan kaca pintu, yang tidak rapi dan pintu alumunium, memakai pintu bekas. Selain itu, sampah limbah bahan material berserakan.
“Kami harus mengeluarkan biaya, untuk merapihkan, dan pembuang sampah,” ujarnya.
Marcus menambahkan, anggaran yang mencapai miliaran rupiah, seharusnya dapat dibangun Rlruang Poned 2 lantai oleh CV Multi Talenta.
Sedangkan, Kepala Puskesmas Seputih Banyak, Benny mengaku khawatir dengan kabel listrik yang terpasang di pintu masuk ruang Poned yang semrawut.
Bahkan, Benny sudah meminta pihak CV Multi Talenta selaku rekanan yang mengerjakan pembangunan Poned untuk merapikan.
Namun, sampai saat ini belum juga dirapihkan. Ironisnya, tidak ada upaya Dinkes maupun rekanan menanggapi keluhan yang disampaikan.
“Jadi terkesan, bangunan Poned Puskesmas dibiarkan terbengkalai. Tanpa memikirkan, keselamatan petugas kesehatan dan masyarakat,” ujar Benny.
Hal senada juga disampaikan Kepala Puskesmas Seputih Surabaya, Umi.
Dia mengaku, pekerjaan pembangunan Poned Puskesmas Seputih Surabaya sampai saat ini belum selesai.
Dijelaskannya, Gedung Poned Puskesmas Seputih Surabaya yang dibangun oleh CV Multi Talenta, seharusnya sesuai kontrak September-Desember 2022 dengan masa kerja selama 120 hari.
“Tapi faktanya, sampai tahun 2023 pembangunannya belum selesai. Dan, sudah saya laporkan kepada Kadiskes Lamteng, Otniel Sriwidiatmoko,” ujar Umi.
Kemudian, lanjutnya, laporan yang disampaikannya tersebut dilanjutkan ke PPK Nurohman serta CV Multi Talenta, agar segera menyelesaikan pekerjaan proyek Gedung ruang Poned yang terlambat agar secepatnya diselesaikan.
“Tukang yang menyelesaikan, pembangunan Poned hanya tiga orang. Makanya, saya tidak mau menerima kunci kalau pembangunannya tidak selesai. Anehnya, pihak Dinkes hanya berkata mohon bersabar, karena masih dalam proses, dan saya tidak tahu permasalahannya apa,” kata Umi.
Bupati Geram
Sebelumnya, Bupati Musa Ahmad terkesan geram mendengar kabar, bahwa pembangunan tiga Poned Puskesmas belum juga rampung.
“Oke sabar ya, saya cek langsung. Ini lagi persiapan, karena ada tamu Senin. Coba dicek lagi yang benar, karena semua ada tahapannya. Bahkan, saya
selalu tegas, dan sudah bolak-balik ingatkan terkait pembanguan tiga Poned tersebut. Nanti, kalau senggang akan saya cek langsung,” tegas Bupati Musa kepada wartawan SKH Medinas Lampung, Senin (20/02/2023).
Seperti pemberitaan sebelumnya, saat dikonfirmasi Kadiskes Lamteng, Otniel Sriwidiatmoko selalu tidak ada ditempat. Salah satu pegawai bernama Eni mengatakan, Kadiskes sedang rapat. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui via telpon, juga tidak memberikan jawaban.
Untuk diketahui, berdasarkan data pembangunan Poned Puskesmas berada di tiga lokasi yakni, Seputih Banyak, Bina Karya Rumbia, dan Seputih Surabaya dengan kucuran dana sebesar Rp4.500.000.000.
Rinciannya, Poned Puskesmas Seputih Banyak Rp1.499.972.156, Bina Karya Rumbia Rp1.499.510.000, dan Seputih Surabaya Rp1.499.657.630.
Pembangunan tiga Poned Puskesmas dari DAK 2022 tersebut, dikerjakan oleh CV Multi Talenta.
Kemudian, sesuai kontra pembangunan tiga Poned Puskesmas tersebut, selesai 100 persen pada akhir Desember tahun 2022.
Namun, fakta di lapangan sampai akhir Desember 2022, pembangunannya belum 100 persen.
Hal itu terlihat, para pekerja sedang melakukan perakitan pemasangan rangka, almunium kaca jendela, pintu dan masih banyak item pekerjaan yang belum diselesaikan.
Anehnya, meskipun pekerjaan belum selesai pencairan anggaran tiga Poned Puskesmas sudah 100 persen. (Red/her)