Harpi Tanggamus Gelar Lomba Tata Rias Pengantin Nusantara

DAERAH LAMPUNG Tanggamus

TANGGAMUS (MDSnews)-Memperingati Anniversary ke-5 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati Kabupaten Tanggamus, menggelar lomba tata rias pengantin nusantara, di aula Serumpun Padi, Kecamatan Gisting, Rabu (01/03/2023).

Dalam dalam kesempatan ini, Bupati Tanggamus, Dewi Handajani, Ketua Harpi Melati Tanggamus, ketua Tiara Kusuma Provinsi Lampung, Bastian Hendra, Pengurus Harpi Provinsi Lampung Iriana, Ketua Harpi Melati Tanggamus Elvianti beserta jajaran, dewan juri Khoiriyah, Camat Gisting Purwanti, dan peserta lomba tata rias.

Bupati Dewi Handajani menjelaskan, Kabupaten Tanggamus harus memiliki pelaminan pengantin khas budaya daerah, yang bermakna tinggi. Untuk itu ia meminta Harpi dapat berkoordinasi dengan tokoh adat setempat dalam mendesain pelaminan khas Tanggamus itu dengan penuh ketelitian.

Banyaknya, warna dan corak yang akan digunakan nanti akan mengandung makna yang dalam. Makna itu adalah doa. Untuk itu makna yang ditimbulkan dari berbagai macam corak dan warna dari desain pelaminan khas Tanggamus itu, akan mengandung arti yang mendalam untuk sang pengantinnya nantinya.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Harpi Melati Tanggamus, meskipun ditengah modernnya perkembangan pelaminan gaya Eropa dan itu sendiri, terjadi pergeseran, tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan zaman, tetapi juga penerapan adat dan budaya Lampung yang terkadang masih dipakai setengah-setengah,”jelas Dewi.

Lanjutnya, memang benar adanya bahwa perubahan atau modifikasi perlu dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman, namun hendaknya dengan tetap memegang prinsip dan adat-istiadat di daerah, agar adat lampung yang selama ini yang telah di jaga dengan baik tidak hilang ditelan zaman.

Untuk itu, melalui keberadaan organisasi Harpi, harapannya adalah dapat mendukung pelestarian budaya Lampung dan Budaya asli Indonesia di masyarakat Kabupaten Tanggamus. Dalam hal budaya tata rias pengantin, di era modernisasi dan modifikasi, janganlah terlalu menciptakan busana pengantin yang berkiblat dari budaya barat atau timur tengah, tetapi harus dapat mempertahankan ciri khas busana pengantin modern dan modifikasi di negeri sendiri.

“Tata rias pengantin berkembang, banyak mengalami perubahan dan modifikasi, akibatnya adalah nilai-nilai adat terdahulu yang identik dengan busana adat lampung, adat jawa adat melayu dan adat daerah lainnya, mulai tergerus oleh perkembangan zaman, dalam pertumbuhannya tata rias pengantin di Kabupaten Tanggamus yang merupakan basis budaya Lampung juga terkadang mulai berubah.

Perubahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pernikahan baik dari segi tradisi upacara adat pernikahan, busana pengantin dan tata rias pengantin,” ujar Bunda Dewi sapaan akrabnya.

Sementara itu Ketua pelaksana kegiatan Meylinda menyampaikan, Harpi merupakan wadah bagi para tata rias di Indonesia yang berpusat di DPP Jakarta, untuk DPC Harpi Tanggamus mulai berdiri sejak 2018, dan banyak menggelar kegiatan-kegiatan salah satunya hari dengan melakukan kegiatan lomba tata rias pengantin, dan ini merupakan acara besar dengan mengundang Bupati Tanggamus, Harpi merasa bangga atas kehadiran orang nomor 1 di Tanggamus tersebut.

“Kami berharap, DPC Harpi Tanggamus bisa bersinergi dengan Pemkab Tanggamus dengan cara mengelar event-event yang lebih besar lagi dari ini, peserta lomba hari ini sebanyak 22 orang dan 3 dari kabupaten Pesawaran jadi total 25 peserta lomba,” tandasnya. (Erwin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *