TULANG BAWANG BARAT (MDSnews)-Tingkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit (RS) Asy-syifa bekerja sama dengan tiyuh di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).
“RS Asy-syifa, terus memberikan pelayanan khusus, dan prima terhadap pasien. Artinya, kami jual jasa yang akan di nilai dari kesiapan, sesuai standar pelayanan yang benar,” kata Direktur RS Asy-syifa, Edi Anwar diruang kerjanya, Rabu (01/03/2023).
Menurutnya, RS Asy-syifa memiliki program yang sudah bergulir yakni, Kartu Pelayanan Istimewa dengan memberikan fasilitas yang lebih baik untuk aparatur tiyuh yang memiliki BPJS.
“Kalau pelayanan lebih ini, digunakan aparatur Tiyuh yang mempunyai Kartu BPJS. Contohnya, untuk kelas 2 akan kami layani di kelas 1, bagi pemegang kartu dan yang tertanggung dengan tidak merubah statusnya. Pelayanan kesehatan lebih di RS Asy-syifa, untuk seluruh Kabupaten Tubaba,” kata Edi Anwar.
Menurunya, program tersebut sudah berjalan di kecamatan Tumijajar, dan Tulangbawang Udik.
“Awal bulan ini, kami akan ke Tulangbawang Tengah untuk menawarkan program ini kepada aparatur Tiyuh dengan satu niatan, insyaallah akan memberikan layanan yang lebih,” ujar Edi Anwar.
Ia juga mengatakan, tahun lalu sebagai bentuk kepedulian RS Asy-syifa kepada masyarakat, melayani pengobatan di 14 tiyuh yang tersebar di Kabupaten Tubaba.
“Kami turun langsung, bekerja sama dengan kepala tiyuh melakukan pengobatan dengan jumlah sebanyak 1.400 pasien,” tukasnya.
Dikatakannya, sesuai permohonan dari Nahdlatul Ulama (NU), dalam rangka Harlah 1 abad, pihaknya akan melakukan pengobatan gratis di Pulung Kencana pada 10 Maret 2023 mendatang.
“Untuk pelaksanaanya, sedang dalam proses persetujuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tubaba,” jelas Edi Anwar.
Ia menambahkan, saat ini RS Asy-syifa memiliki dokter umum sebanyak 8 orang, dan dokter spesialis 9 orang, sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kami berharap, kedepannya RS Asy-syifa semakin berkembang, dan tambah barokah. Saya juga minta kawan-kawan media, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan. Jadi, bukan hanya tugas dokter rumah sakit saja, tapi semua pihak memberikan pengetahuan tentang kesehatan agar tidak lagi terjadi stunting,” pungkasnya. (NL)