BANDARLAMPUNG (MDSnews)-Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia menyatakan, relawan tidak dibayar bukan tidak berharga, tetapi karena relawan tidak ternilai.
Mbak Nunik sapaan akrab Wagub Lampung itu, berharap ungkapan tersebut dapat menjadi pelecut semangat para relawan, untuk hadir dan berperan aktif di masyarakat.
Hal itu disampaikan Wagub Nunik saat membuka Gathering Nusantara Relawan Rescue (GNRR), yang diikuti lebih dari 500 relawan dari berbagai provinsi, di Youth Camp Bumi Perkemahan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman Kabupaten Pesawaran, Sabtu (04/03/2023).
“Orang-orang yang mengikuti kegiatan ini, merupakan panggilan hati, dan panggilan jiwa serta kemanusiaan,” ujar Nunik.
Dikatakannya, kejadian bencana dan fenomena iklim ekstrim terasa meningkat frekuensi, dan intensitasnya saat ini. Salah satu yang menjadi perhatian khusus, adalah bencana hidrometeorologi dalam bentuk banjir, cuaca ekstrim, dan tanah longsor.
“Berbagai potensi bencana, harus disikapi dan dihadapi melalui pengelolaan penanganan bencana secara lebih baik. Antara lain, memiliki pemahaman soal ancaman, kekuatan atau kapasitas, kemampuan untuk memahami resiko, dan mampu menetapkan prioritas penanganan untuk mengurangi resiko,” tukasnya.
Ketua DPW PKB Lampung ini, menyambut baik dilaksanakannya
GNRR yang merupakan media silaturahmi relawan dari berbagai daerah, dan menjalin kerja sama dalam upaya pengurangan resiko bencana.
“Keberadaan relawan begitu penting, dan saya harapkan dapat diteruskan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana GNRR, Amril Haq menjelaskan, kegiatan ini dimulai sejak 3 Maret dan akan berakhir pada 5 Maret 2023.
“Tahura Wan Abdurrahman, akan kami jadikan simulasi pelatihan rescue dalam beberapa kondisi,” imbuhnya.
Amril menyatakan, tujuan GNRR untuk meningkatkan kolaborasi, dan sinergitas dalam kegiatan pencarian dan pertolongan bencana alam, serta musibah atau kecelakaan yang memerlukan keahlian khusus.
Ia menambahkan, kegiatan GNRR kali ini diikuti 500 relawan, 152 komunitas relawan, 60 personel Brimob, dan 15 Marinir dari berbagai provinsi yakni,
Lampung, Bengkulu, Palembang, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. (Man/*)