Paguyuban SBPP Gelar Unjuk Rasa, Ini Penjelasan Wakil Ketua F-SPTI Pelabuhan Panjang

Bandar Lampung LAMPUNG Peristiwa PROVINSI TERBARU

BANDARLAMPUNG (MDSnews)-Puluhan orang yang mengaku dari Paguyuban Silaturahmi Buruh Pelabuhan Panjang (SBPP) Kota Bandarlampung, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Panjang, Senin (08/05/2023).

Koordinator aksi Nurdin menyatakan, pihaknya melakukan aksi unjuk rasa menuntut hak buruh yang selama ini diduga telah diselewengkan.

“Upah buruh ini, sudah ada kesepakatan antara PBM dan APBMI. Contohnya, untuk bongkar muat barang disepakati Rp10 ribu. Namun, faktanya buruh hanya menerima Rp4 ribu. Sisanya kemana?,” ujar Nurdin.

Kemudian, lanjutnya, seharusnya koperasi TKBM memberikan upah buruh di kantor koperasi TKBM. Namun, sekarang diberikan kepada anemer atau pihak ke tiga.

Menanggapi aksi unjuk rasa Paguyuban SBPP tersebut, Wakil Ketua DPC F-SPTI Khusus Pelabuhan Panjang, Edi Syah menyatakan, bahwa aksi unjuk rasa tersebut merupakan gerakan provokasi yang tidak dipertanggungjawabkan. Karena, mereka bukan lagi anggota TKBM.

“Kami menolak, jika yang melakukan aksi unjuk rasa itu adalah anggota TKBM. Karena, Nurdin bukan lagi anggota TKBM, dan yang melakukan aksi unjuk rasa tidak ada hubungan kerja lagi. Mereka itu memprovokasi, dan membuat kegaduhan di Pelabuhan Panjang Khusus di TKBM,” ujarnya.

Bahkan, Edi Syah juga menyatakan, bahwa yang melakukan aksi unjuk rasa adalah pihak luar, sehingga F-SPTI menolak jika dikatakan anggota.

“Kalau soal upah buruh, yang mereka sampaikan sudah clear and clean, dan tidak ada penyelewengan. Karena, soap upah di Pelabuhan Panjang sistemnya borongan bukan harian. Jadi, jumlah dana dari pemberi upah, itulah yang dibayarkan kepada para buruh,” imbuhnya.

Bahkan, Edi Syah menuding ada dugaan bahwa aksi yang dilakukan puluhan orang yang mengatasnamakan
Paguyuban SBPP tersebut ada intrik-intrik negosiasi soal fee. Pasalnya, berdasarkan percakapan rekaman telpon salah seorang anggota APBMI dengan pihak Koperasi TKBM ada pernyataan meminta soal fee.

“Ada itu jelas rekaman pembicaraan aksi itu ada permintaan akan fee dari PBM. Tapi, memang belum jelas minta berapa jumlah fee nya dari pelabuhan,” tandasnya didampingi Ketua DPC Khsusus F-SPTI Mumuh.

Diketahui, Aksi masa tersebut diterima Kabid Lala KSOP Panjang Novian Eldi berserta staf.

Ia menjelaskan, bahwa semua tuntutan dalam aksi akan dirapatkan dan diteruskan kepada para pembina.

“Nanti kita dapatkan bersama pihak Dinas Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan UKM dan KSOP serta koperasi TKBM,” tandasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *