Tuntut Ukur Ulang Lahan PTPN 7, Ratusan Warga Gelar Aksi di BPN Pesawaran

LAMPUNG Pesawaran

Pesawaran (MDSnews)  – Ratusan warga masyarakat Desa Tamansari Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran menggelar aksi damai di kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) setempat.

Selain menggeruduk kantor ATR/BPN, ratusan massa juga memblokir jalan masuk ke areal PTPN VII Unit Way Berulu di Afdeling II Dusun Tanjung Kemala Desa Taman Sari Kecamatan Gedongtataan.

Kepala Desa Tamansari Kecamatan Gedongtataan Fabian Jaya mengatakan, tujuan ratusan massa ke kantor ATR/BPN dan juga ke Afdeling II, menuntut untuk menunjukkan peta persil tanah PTPN VII.

“Kedua kami meminta agar pihak BPN dan PTPN untuk menentukan kapan untuk mengukur ulang lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN saat ini,” kata Fabian, Senin (26/6/2023).

“Kami juga melakukan penutupan jalan menuju areal Afdeling II ini, karena kami menilai lahan yang selama ini dikelola oleh PTPN VII bukan miliknya, sesuai dengan sertifikat yang kami miliki,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala BPN Pesawaran Sri Rejeki mengatakan, HGU 04 itu sudah bersertifikat tanah PTPN VII dengan Luas 1.522,1 hektar.

“Sedangkan untuk HGU 329 Ha di tanjung kemala, memang belum diusulkan ke kami dan BPN tidak bisa menentukan siapa pemiliknya, sementara kalau ada permintaan pengukuran ulang, BPN Pesawaran tidak punya kewenangan, kalau pun kami dipaksa untuk ukur ulang hasilnya tidak akan sah,” kata dia.

“Karena kami memiliki aturan yang harus dipatuhi, dan kalau mau melihat peta Persil atau sertifikat tersebut, harus minta dengan pihak PTPN VII,” timpalnya.

Sementara itu, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, pihaknya memberikan izin seluas-luasnya bagi masyarakat yang saat ini sedang melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasinya.

“Apa yang menjadi tujuan aksi massa ini, memang telah direncanakan untuk melihat data yang ada. Apa yang jadi langkah aksi massa, harus sesuai prosedur yang berlaku dan kita wajib taati sebagai warga negara yg baik dan sebagai negara hukum,” katanya.

Dirinya juga mengimbau, agar masyarakat yang menggelar aksi pada hari ini, untuk tidak mudah terprovokasi oleh oknum, karena hal itu dapat membuat ricuh keadaan.

“Kalau mau menyampaikan aspirasi sampaikanlah dengan santun, jangan terprovokasi dengan oknum oknum yang bisa membuat pecah belah keadaan,” pungkasnya. (Ram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *