Bejat!, Oknum Guru SMA Negeri di Lampung Utara Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Siswinya

DAERAH Lampung Utara TERBARU

Lampung Utara (MDsNews) – Oknum guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya sendiri dengan cara merayu korban dengan iming-iming imbalan sejumlah uang.

Oknum guru inisial AP diduga melecehkan korban Bunga (bukan nama sebenarnya) dengan mengirimkan pesan ajakan untuk bertemu dan akan diberikan imbalan uang Rp200 ribu agar mau bertemu dengan dirinya di rumah kontrakan (kost) oknum guru bejat tersebut.

Korban yang merasa risih dengan isi pesan yang disampaikan oknum guru inisial AP itu langsung menolak ajakan bertemu, karena si korban menolak, dirinya mencoba merayu kembali dengan mengirimkan pesan lanjutan untuk bertemu di hotel secara diam-diam. Bahkan, dalam isi pesan lanjutan itu, oknum guru bejat inisial AP itu berjanji akan menanggung semua biaya sekolah korban.

Melihat oknum guru itu semakin menjadi-jadi, korban kemudian membalas pesan WhatsApp dengan mengatakan bahwa dirinya telah memiliki seorang kekasih dan telah bekerja.

Bukannya menyudahi percakapan, oknum guru inisial AP masih saja mencoba merayu korban. Hingga akhirnya korban yang sudah merasa trauma dan ketakutan memilih untuk memblokir kontak oknum guru inisial AP.

Atas kejadian tersebut, korban akhirnya menceritakan kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oknum gurunya kepada orang tuanya. Mendengar pengakuan korban (anak), orangtuanya melaporkan kepada Kades setempat agar anaknya mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan setempat, bahkan korban yang mengalami trauma itu, merasa takut untuk sekolah, dan tidak mau bersekolah kembali.

Oknum guru inisial AP saat dikonfirmasi awak media, Jumat, (12/01) melalui pesan Whatsapp berkilah yang dilakukannya merupakan candaan kepada siswinya. Dan permasalahan tersebut sudah diselesaikan dengan berdamai disaksikan oleh Kepala Sekolah, dan saksikan oleh kepala Desa setempat.

“Itu bukan pelecehan pak cuman candaan karena sebelumnya kami biasa bercanda dan kami sudah berdamai dengan keluarganya diketahui kepala desa sudah selesai,” kilahnya.

Terpisah, Ketua MKKS Lampura, Bambang Nopriadi saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pelecehan seksual tersebut. Dan sudah diselesaikan pihak sekolah bersama oknum guru inisial AP dengan melakukan perdamaian antara oknum guru AP dan orang tua siswi.

“Pihak sekolah sudah saya hubungi, dan dibenarkan ada peristiwa itu. Benar oknum itu berprofesi sebagai Guru, dan baru diangkat menjadi tenaga P3K. Kata Kepseknya kedua belah pihak sudah berdamai di desa. Dan bukti chatting oknum guru (AP) terhadap siswinya juga sudah dikirimkan ke saya,” terang Bambang.

Sementara itu, Kades dimaksud saat dikonfirmasi awak media ini membenarkan peristiwa yang menimpa warganya. Orang tua korban mendatangi kediaman Kades guna melaporkan kejadian pelecehan seksual oleh oknum guru inisial AP terhadap buah hatinya. Atas kejadian itu, buah hatinya merasa takut dan trauma hingga tidak mau bersekolah.

“Iya betul, orangtuanya melaporkan kejadian (pelecehan seksual) itu, anaknya ketakutan dan nggak mau sekolah, orang tuanya sudah melaporkan kejadian itu ke pihak Kepala Sekolah. Kemudian orang tua, oknum guru AP, Kepsek, bertemu dengan saya dan melakukan perdamaian dengan janji oknum guru inisial AP akan menanggung semua biaya sekolah hingga lulus. Tapi tidak ada surat pernyataan (diatas materai) yang dibuat oleh oknum guru dimaksud,” jelasnya. (Rma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *