Pesawaran (MDSNews) — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pesawaran, inginkan adanya pendidikan seksualitas sejak dini di sekolah guna menekan angka kasus kekerasan terhadap anak.
Kepala DP3AP2KB Pesawaran Maysuri mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan, agar di sekolah pihak guru memberikan pemahaman kepada anak murid terkait pendidikan seksualitas.
“Karena di zaman saat ini pendidikan seksualitas ini sangat penting ya, sudah bukan menjadi topik yang tabu lagi bagi anak terkait seksualitas ini,” kata dia. Selasa (23/1/2024)
Menurutnya, pihak sekolah harus memberi tahukan kepada anak murid, bagian tubuh mana saja yang tidak diperbolehkan dilihat apalagi disentuh orang lain.
“Selain peran orang tua untuk mencegahnya, anak juga harus bisa dan mengetahui hal tersebut, jadi ketika tidak dalam penjagaan orang tua, dirinya tau,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, pada tahun 2023 lalu kasus kekerasan terhadap anak mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022.
“Tahun 2022 terdapat 38 kasus dengan 43 korban, sedangkan di tahun 2023 terdapat 29 kasus dengan 37 korban, sedangkan kasus kekerasan terhadap perempuan sama ada 6 kasus,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, untuk menekan kasus di tahun 2024 ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada, pesantren dan juga Puskesmas.
“Walaupun ada penurunan jumlah kasus, tapi kami terus melakukan sosialisasi pencegahan ini, dengan harapan kasus yang menimpa anak dan perempuan di Pesawaran menjadi tidak ada,” pungkasnya. (Ram)