Lampung Utara (MDsNews) – Nerwansyah, remaja 30 tahun, dengan didampingi Ibu Kandung serta adik perempuannya, mendatangi Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara. Kedatangan remaja tersebut langsung disambut oleh Ketua, Bendahara dan puluhan pengurus sekretariat lainnya, Jum’at (26 /1) sekira pukul 09.00 WIB.
Ternyata, kehadiran remaja tersebut, tidak lain hanya untuk menceritakan kronologis peristiwa tragis yang sempat di alaminya pada Jumat 20 Oktober 2023 lalu. Di Jalan Lintas Timur, tepatnya di daerah Kampung Penawar Rejo, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang.
Saat itu, dirinya sepulang dari melaksanakan tugasnya sebagai pekerja harian dibidang pemangkasan, mengemudikan Mobil Pickup Daihatsu Grandmax warna putih BE 8209 AAB. Kemudian pada saat tiba di lokasi kejadian sekira pukul 16.30 WIB Kendaraan yang ia kendarai bersama Timnya tersebut, terlibat Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) dengan sebuah mobil Fuso yang datang dari berlawanan arah yaitu dari arah Kotabumi hendak ke Mesuji. Sehingga kecelakaan lalu lintas tersebut menyebabkan tangan kanannya terputus menjadi dua bagian.
Oleh Masyarakat setempat, ia dilarikan ke rumah sakit Mutiara Bunda Tulang Bawang untuk menjalani perawatan intensif. Dua hari paska dirinya dirawat di Rumah Sakit Manager PT Haleyora Power, Mukhtar Azka bersama rekan-rekannya tiba di rumah sakit untuk membesuk. Pada saat membesuk itu, Mukhtar Azka disambut oleh Ibu dan Kakak kandungnya Chandra.
Kemudian, saat berbincang dengan nya tersebut, Manager PT. Haleyora Power, menyampaikan kepada ibu dan kakaknya bahwasannya, terkait seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh pihak perusahaan, sampai kondisi dirinya benar-benar pulih. Selain itu Mukhtar Azka juga menjanjikan bahwa, selain biaya pengobatan, Perusahaan juga akan mengurus Jasa Raharjanya. Tidak hanya itu, meski dirinya tidak bekerja Gajinya akan selalu ditunaikan oleh pihak perusahaan, serta memastikan bahwa dirinya akan tetap bekerja di perusahaan tersebut, sesuai dengan bidang yang mampu dikerjakan olehnya.
“Tapi anehnya, seiring waktu berjalan, PT. Haleyora Power, hanya merealisasikan sebagian janji-janjinya, yaitu menanggung biaya pengobatan, dan menunaikan gajinya saja. Selain dari itu, tidak ada. Seperti Uang Jasa Raharja, pekerjaan, dan Uang Kompensasi dari perusahaan” jelas Nerwan.
Padahal dirinya pada saat kecelakaan lalu lintas tersebut, lanjut Nerwan, sedang berada di dalam jam tugas, usai menunaikan kewajibannya sebagai buruh harian yang membidangi bidang pemangkasan. Selain itu juga, pasca kejadian tersebut, dirinya mengalami cacat permanen di bagian lengan kanannya.
“Saya merasa ada kejanggalan, sebab, pada saat terlibat laka lantas itu, saya sedang berada di dalam jam tugas, usai menunaikan kewajiban saya. Dan saya juga masih memakai atribut lengkap pada saat kejadian. Serta mobil yang saya kemudikan itu adalah mobil perusahaan. Selain itu akibat Lakalantas itu, saja juga mengalami Cacat Permanen dibagian lengan Kanan saya. Sehingga menurut saya pribadi, saya masih ada dalam tanggung jawab pihak perusahaan. Tapi kok malah saya merasa Hak saya terabaikan oleh Perusahaan PT. Haleyora Power?” Urainya yang diamini oleh Bunnayyah dan adik perempuannya.
Sementara itu Bunnayyah, (Ibu kandung Nerwansyah) meminta bantuannya kepada seluruh pengurus PWI Lampung Utara, khususnya kepada Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Umum, untuk mengurai permasalahan ini kepada pihak-pihak bersangkutan.
Apa yang menjadi penyebab, Anaknya Nerwansyah tidak mendapatkan hak-haknya. Sebab dirinya sangat berharap agar perusahaan tempat anaknya bekerja tersebut dapat menunaikan kewajiban sebagaimana mestinya. Apabila tidak ada hak anaknya pasca kejadian kecelakaan tersebut, ia juga mengaku legowo, namun alangkah baiknya juga, pihak perusahaan dapat menjelaskan secara rinci apa yang menjadi penyebab Anaknya tersebut tidak mendapatkan hak-haknya.
“Kepada seluruh pengurus PWI Lampung Utara, saya benar-benar minta tolong waktu dan pikirannya
agar dapat mengurai permasalahan anak saya ini. Agar permasalahan ini mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya” ungkapnya.
Merespon keluhan warga itu, melalui Evicko Guantara Ketua PWI Lampung Utara, M Rozi Ardiansyah mengatakan, jajaran pengurus PWI setempat siap membantu korban untuk mempertanyakan kejelasan atas keluhan korban. (*)