Nadikiyang Pun Minak Yang Abung Apresiasi Usaha ‘Tempe Al Amin’ Milik  Ponpes Riyadhul Badi’ah Al Amin

DAERAH HOME Lampung Utara TERBARU

Lampung Utara (MDsNews) – Kehadiran industri Tempe Al Amin di Desa Madukoro Kecamatan Kotabumi Utara yang mengusung konsep murah dan higienis mendapatkan apresiasi dari salah satu unsur elemen masyarakat Kabupaten setempat.

Ketua Badan Perwatin Lappung Pepadun Kotabumi Tigo Gandung, Ahmad Akuan Abung gelar Nadikiyang Pun Minak Yang Abung mengapresiasi karya Ponpes Riyadhul Badi’ah Al Amin di bawah kepemimpinan Rahmat Syolichin yang menggeliatkan kembali UMKM di Kabupaten Lampung Utara dengan memilih usaha pengolahan Tempe berbasis modern.

“Patut diapresiasi, Yayasan Pendidikan Islam SMP dan SMK yang menggratiskan biaya sekolah pada santri dan mengambil keputusan untuk tidak mengambil bantuan operasional sekolah (Bos) lebih memilih menghidupi yayasan dengan membuka usaha Tempe. Selain menopang Ponpes, juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Mungkin di Lampung Utara baru Ponpes Riyadhul Badi’ah Al Amin yang sanggup mengambil langkah ini,” kata Akuan Abung saat disambangi di kediamannya, Kamis, (29/02).

Biasanya, kata dia, usaha rumahan pengolahan kedelai di Lampung Utara masih menerapkan konsep tradisional dan manual pada proses produksi Tempe. Namun, dirinya takjub dengan Rumah Produksi Tempe Al Amin yang telah menggunakan peralatan modern untuk menjaga kebersihan dan kehigienisan produk olahannya.

“Kalau dulu, atau mungkin hari ini masih ada pelaku usaha UMKM pembuatan Tempe secara manual dan tradisional. Itu berbeda dengan Tempe Al Amin yang diproses dengan teknologi canggih, dan mengedepankan kualitas mutu barang dagangannya. Mulai dari lokasi usaha yang bersih, hingga pengemasan yang menarik, tidak lagi menggunakan daun pisang. Konsumen juga pastinya tidak risih dan ragu untuk mengkonsumsi, karena proses pengolahannya sangat dijaga kebersihannya,” tutur dia.

Dirinya berharap Pemerintah setempat tidak abai dan tutup mata untuk mendukung serta memberdayakan pelaku-pelaku usaha yang ada di Kabupaten Lampung Utara, khususnya pada Rumah Produksi Tempe Al Amin yang secara notabene masih prematur usianya, namun mampu menjelma menjadi poros industri rumahan berbasis sosial.

“Pemkab harus jeli, dan seyogyanya dinas terkait harus merangkul dan membina industri rumahan seperti Tempe Al Amin ini yang memiliki peluang besar untuk bersaing dan menguasai pangsa pasar yang ada di Kabupaten Lampung Utara, bahkan tidak menutup kemungkinan berakselerasi hingga keluar daerah,” tandasnya. (Rma/Ydi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *