Pesawaran (MDsNews) – Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pesawaran menyematkan Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD) berupa Lencana Darma Bhakti, Karya Bhakti, dan Pancawarsa pada upacara Hari Pramuka ke-63 di lapangan Desa Kutoarjo, Gedongtataan kabupaten setempat.
Penghargaan tersebut diberikan kepada 37 penggiat Pramuka yang dinilai memiliki jasa dan dedikasi besar terhadap keorganisasian Gerakan Pramuka dan kemaslahatan masyarakat.
Lencana Darma Bhakti diberikan oleh Sekdakab Wildan kepada anggota Gerakan Pramuka atas sumbangan tenaga, pikiran, dana, dan fasilitas yang cukup besar sehingga sangat membantu dalam kelancaran kegiatan pembinaan dan pengembangan kepramukaan.
Sementara, Lencana Karya Bhakti adalah tanda penghargaan yang diberikan kepada para anggota Gerakan Pramuka yang dengan keikhlasan, pengorbanan, disiplin, dan keberaniannya telah terlibat langsung dan aktif dalam upaya penanggulangan bencana sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.
Adapun Lencana Pancawarsa adalah tanda penghargaan yang diberikan kepada anggota dewasa Gerakan Pramuka sebagai penghargaan atas kesetiaannya kepada organisasi dan keaktifannya melakukan kegiatan orang dewasa Gerakan Pramuka selama lima tahun atau kelipatannya secara terus-menerus.
Wildan berharap agar penghargaan tersebut bisa menjadi penyemangat untuk terus berbuat kebaikan dan mengabdikan diri di bidang kepramukaan.
Sebagai organisasi pendidikan nonformal, Sekda menyebut, Gerakan Pramuka tidak hanya sekadar melahirkan pembangunan karakter, tetapi juga berperan aktif dalam pengabdian masyarakat.
“Gerakan Pramuka juga telah melakukan adaptasi teknologi, turut andil dalam mewujudkan ketahanan pangan, dan terus melakukan transformasi kurikulum agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan zaman saat ini dan pada masa yang akan datang,” kata Wildan membacakan amanat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, Rabu (14/8/2024).
Dihadapan 1.500 peserta dan tamu undangan, Wildan menuturkan bahwa saat ini dunia tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan zaman yang penuh ketidakpastian.
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat menurutnya telah menghilangkan segala batasan. Maraknya judi online, aksi bullying, kasus narkoba, pornografi, hingga budaya asing yang telah menggerus semangat gotong royong dan nasionalisme generasi muda menjadi tantangan besar bagi insan pramuka sebagai pembentuk jiwa nasionalis.
“Dalam menghadapi persoalan tersebut, Gerakan Pramuka sangatlah tepat untuk mengaktualisasi dan mempersiapkan SDM unggul berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Diketahui, selain upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63 ini, Kwarcab Pesawaran akan menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan lainnya. Diantaranya adalah upacara Ulang Janji yang telah dilaksanakan di tempat yang sama pada tanggal 13 Agustus 2024 dan diikuti oleh 150 Pembina Pramuka.
Kemudian, ada juga Pawai Obor yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2024. Pawai ini rencananya akan dimulai dari Simpang Tabela Desa Bagelen dan berakhir di Museum Transmigrasi. Pawai obor ini akan diikuti oleh 600 peserta yang terdiri atas Pramuka Penggalang dan Penegak. (Ram)