BANDAR LAMPUNG (MDSnews) – Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung, Nurman Susilo, mengungkapkan bahwa saat ini stok beras Bulog di Lampung mencapai 50.846 ton.
Stok ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga awal tahun 2025. Jumlah cadangan beras pemerintah (CBP) yang disimpan di gudang Bulog ini diharapkan bisa menjadi penyangga utama dalam menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga di wilayah tersebut.
Upaya Mengatasi Kelangkaan Beras di Pasar Nurman menyatakan, pihak Bulog terus mengambil berbagai langkah strategis untuk mengatasi potensi kelangkaan beras di pasaran.
Salah satu solusi yang dilakukan adalah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar tradisional dan toko-toko yang bekerja sama dengan Bulog. Penyaluran ini bertujuan untuk memperbanyak pasokan beras di pasar agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
“Kami telah menyalurkan beras SPHP ke berbagai pasar dan toko di wilayah Lampung, dengan harapan bisa menjaga pasokan dan stabilitas harga di tengah tingginya permintaan masyarakat,” jelas Nurman.
Tak hanya itu, Bulog Lampung juga menggandeng pemerintah daerah dalam upaya mengatasi kenaikan harga beras dengan menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM).
Kegiatan GPM ini dilakukan secara berkala di berbagai wilayah, terutama di daerah-daerah yang terdampak lonjakan harga bahan pokok, termasuk beras.
Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Selain menyalurkan beras melalui jalur distribusi yang ada, Bulog Lampung secara rutin menggelar operasi pasar di berbagai titik di wilayah Lampung. Operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga beras di tingkat konsumen, terutama di tengah meningkatnya permintaan menjelang akhir tahun.
“Kami secara aktif menggelar operasi pasar, terutama di daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang wajar,” ujar Nurman.
Operasi pasar ini diharapkan bisa meredam gejolak harga beras yang sering terjadi di pasaran. Dengan pasokan yang cukup dan distribusi yang merata, masyarakat Lampung diharapkan tidak kesulitan dalam memperoleh beras, terutama menjelang musim panen berikutnya.
Harga Beras Sesuai HET Lebih lanjut, Nurman juga menegaskan bahwa harga beras yang disalurkan Bulog Lampung saat ini tetap mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk beras kualitas medium (SPHP), harga dipatok sebesar Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 untuk kemasan 5 kilogram. Sementara itu, untuk beras kualitas premium, harganya berada di angka Rp14.900 per kilogram.
“Bulog selalu memastikan bahwa harga beras yang disalurkan sesuai dengan ketentuan HET, agar masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau,” tambahnya.
Ketersediaan Beras Hingga Awal Tahun 2024 Dengan cadangan beras yang mencukupi hingga awal tahun depan, Nurman optimistis Lampung tidak akan mengalami krisis beras dalam waktu dekat. Bulog Lampung berkomitmen untuk terus memantau kebutuhan masyarakat dan siap melakukan langkah-langkah yang diperlukan, baik dalam hal penambahan stok maupun distribusi beras ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
“Kami terus memantau perkembangan kebutuhan beras masyarakat dan siap mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga ketersediaan pangan di Lampung,” tutup Nurman. (*)