Pengelolaan Dana Operasional Foging Dinkes Tubaba Terindikasi Tumpang Tindih

DAERAH HOME LAMPUNG TERBARU Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Barat (MDSNews) — Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kabid (P2P) Dinas Kesehatan kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, menegaskan bahwasanya Dinas Kesehatan Tubaba menerima bantuan hibah obat (abate dan malation) dari Provinsi, sehingga kuat dugaan penarikan Dana Poging yang di lakukan oleh pihak Puskesmas kepada Pemerintah Tiyuh terindikasi adanya tumpang tindih anggaran.

Mega Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kabid (P2P) Dinas Kesehatan (Tubaba) diruang kerjanya menegaskan bahwa perutukan Dana Desa tidak diperbolehkan untuk belanja obat, namun dirinya beralasan kurang begitu memahami adanya penarikan yang dilakukan oleh Puskesmas kepada Pemerintah Tiyuh.

“Mungkin kesepakatan tersebut di buat antara Puskesmas dan Pemerintah tiyuh, karna didalam suatu anggaran Dana Desa itu memang ada persentase untuk anggaran kesehatan, tapi mungkin yang seperti belanja obat itu bukan termasuk,”ujarnya pada awak media, Kamis (17/10/2024).

Mega juga menegaskan bahwa Dinkes Tubaba telah menerima bantuan dari Provinsi. “untuk Dinas Kesehatan sendiri kita tidak menganggarkan untuk belanja obat abate dan malatihon, kita hanya mendapatkan hibah dari Provinsi, nah dari kita langsung di salurkan ke pihak Puskesmas karena mereka yang punya wilayah kerja,”terangnya

Mega berjanji dalam waktu dekat akan melakukan pememanggilan tehadap pihak Puskesmas Panaragan Jaya, untuk dimintai keterangan terkait adanya kesepakatan penarikan dana poging yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap Pemerintah Tiyuh.

“Ya kita pasti pagil pihak Puskesmas dulu, dan kita akan berkoordinasi dengan tiyuh apakah ini kesepakatan bersama atau seperti apa, nah kan kegunaan nya untuk apa kan kami belum tau, “pungkasnya.

Diberitakan sebelum, Terkonfirmasi positif DBD Warga masyarakat Suku 05 Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) harapkan Dinas Kesehatan dan Pemkab Tubaba ambil langkah serius dalam menanggulangi wabah DBD di Tiyuh setempat.

Saat di konfirmasi oleh awak Media beberapa waktu yang lalu, Angga salah satu warga suku 05 Tiyuh Penumangan mengatakan dalam waktu kurang dari sepekan terahir, tidak kurang dari 5 orang yang telah di rawat di rumah sakit Tubaba akibat terkonfirmasi positif DBD.

“Iya bang dalam minggu ini sudah 4/5 orang yang masuk rumah sakit kena DBD,”ujarnya pada awak media pada Rabu (16/10/2024).

Dia juga menambahkan bahwa adiknya saat ini sedang mengalami gejala yang sam, dan sampai saat ini masih terbaring lemas demam tinggi.

“Adik saya sudah empat hari sakit demamnya gak turun-turun, sampai saat ini belom di bawa ke rumah sakit karena tidak punya BPJS,”tambahnya.

Dirinya juga berharap agar masalah ini dapat jadi perhatian dari Pemerintah Tiyuh Penumangan dan Pemkab Tubaba.

“Sebetulnya kami sudah sering mengeluhkan agar supaya ada tindakan oleh pihak Tiyuh, dalam hal Pencegahan (Poging) agar pirus ini tidak menyebar kemana-mana, sejauh ini sih belum ada,”harapnya.

Disisi lain, Sekretaris Tiyuh Penumangan, saat dikonfirmasi melalui whatsappnya mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas terkait namun sampai saat ini belom ada respon apapun.

“Yaa dex dari Tiyuh sudah berupaya untuk laporan dan dari Tiyuh melakukan sosialisasi dan menyebarkan obat abate, Tpi tdk ada responnya,”katanya.

Fitri juga menjelaskan bahwa dana yang di anggarkan dari Dana Desa TA. 2024. sudah tidak ada lagi (habis) untuk membayar jasa (Poging) kepada pihak Puskesmas Panargan, melalui Bidan Desa.

“Bayangkan satu kali foging 500 ribu, 12 x dexx, Petugas foging dan bidan desa yang tau.”Jelasnya. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *