Pesawaran (MDsNews) – Momentum Tasyakur Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) dan Peresmian Gedung PCNU kabupaten setempat diharapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh segenap pengurus, anggota dan keluarga besar NU untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri sejauh mana NU telah memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan masyarakat.
Bupati Kabupaten Pesawaran Dendi Ramadhona berharap, dengan bertambahnya usia ini akan diikuti pula dengan peningkatan kinerja, pengabdian serta kontribusi NU dalam membangun dan memajukan masyarakat di Kabupaten Pesawaran.
“Selama ini kita dapat melihat dan merasakan sumbangsih Nahdlatul Ulama, baik secara organisasi maupun personal, terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun kita berharap akan adanya peningkatan peran Nahdlatul Ulama dalam berbagai aspek kehidupan,” kata dia, Sabtu (01/02/25).
Menurutnya, salah satu kontribusi NU yang secara nyata dapat kita lihat dan rasakan adalah di sektor pendidikan. Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama merupakan pendidikan berbasis keagamaan, baik yang berupa pondok pesantren salafiyah, madrasah serta sekolah umum berbasis agama, mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi, telah banyak melahirkan generasi fantastis yang mampu memadukan antara kualitas dzikir (iman dan taqwa), dan kualitas pikir (ilmu pengetahuan dan teknologi).
“Saya yakin dalam institusi pendidikan berbasis keagamaan, tolak ukur keberhasilannya tidak semata dilihat dari tingginya penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi namun juga menyangkut keimanan dan ketaqwaan yang tercermin dalam sikap dan prilaku (akhlak) dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
“Oleh karenanya, saya sangat berharap agar organisasi keagamaan seperti NU dapat terus meningkatkan perannya, khususnya dalam penanaman dan pemahaman nilai keagamaan, tidak hanya tercermin dalam kesalehan ritual, namun juga dalam kesalehan sosial,” timpalnya.
Dirinya menjelaskan, nilai-nilai ajaran tersebut tidak hanya secara tekstual saja, namun juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari utamanya dalam turut menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat.
“Untuk mempertahankan dan memelihara eksistensi NU di era modern yang penuh tantangan, NU harus terus meningkatkan kegiatan-kegiatannya. Berbagai gagasan, inovasi dan kreatifitas perlu digalakkan guna meningkatkan dan mengembangkan lembaga ke arah yang lebih baik lagi,” jelasnya.
Kendati demikian, yang menjadi tantangan dan renungan kita bersama adalah bagaimana mentransfer nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah kepada generasi millenial agar tidak terjerumus kedalam Tindakan dan perbuatan negatif, seperti halnya penyalahgunaan narkoba, anarkisme, terorisme dan radikalisme.
“Ada keberhasilan dan tentu ada hambatan. Apa yang sudah berhasil dilakukan agar dapat dipertahankan, sementara hambatan yang dihadapi agar menjadi renungan untuk dicari solusinya. Dari sinilah, akan diperoleh rumusan-rumusan kebijakan yang lebih baik guna mewujudkan percepatan pencapaian tujuan Nahdatul Ulama,” pungkasnya. (Ram)