Tanggamus (MDS_News) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanggamus mulai melaksanakan kegiatan Pendataan Perpustakaan Sekolah dan Pekon Berbasis Kewilayahan di seluruh wilayah Kabupaten Tanggamus.
Kegiatan ini bertempat di aula/balai Pekon Kuripan Kecamatan Limau, Selasa (17/06/2025), dan akan direncanakan berlangsung secara bertahap mulai bulan Juli 2025.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanggamus yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan dan Arsip Johan Wahyudi MS, S.IP ST,MT menyampaikan kegiatan ini bertujuan dalam rangka teridentifikasinya data jumlah dan sebaran perpustakaan seKabupaten Tanggamus, melalui pendataan ini, kita dapat mengetahui kondisi riil perpustakaan yang ada, mulai dari jumlah koleksi buku, sarana dan prasarana yang tersedia, hingga jumlah pengunjung yang memanfaatkan layanan perpustakaan baik sekolah maupun Pekon.
Johan juga menambahkan, Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data riil dan akurat mengenai jumlah, kondisi, serta keberadaan perpustakaan yang ada di tingkat sekolah maupun pekon. Langkah ini penting sebagai dasar dalam perencanaan pengembangan dan pembinaan perpustakaan di masa mendatang.
“Pendataan ini sangat penting untuk memetakan kondisi perpustakaan di lapangan. Dengan data yang valid, kami dapat merancang program pembinaan, pengembangan koleksi, serta peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan secara lebih tepat sasaran,” ujar Johan.
Kegiatan ini akan melibatkan petugas dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama pemerintah kecamatan dan pekon setempat. Mereka akan turun langsung ke lokasi untuk melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi kondisi perpustakaan yang ada.
Selain sebagai bentuk pembinaan, kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah dan pekon, terhadap pentingnya perpustakaan sebagai pusat literasi dan pembelajaran sepanjang hayat.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanggamus menargetkan seluruh wilayah dapat terdata hingga akhir tahun 2025, dengan harapan bahwa ke depan seluruh perpustakaan sekolah dan pekon dapat memenuhi standar nasional perpustakaan serta memberikan pelayanan literasi yang optimal kepada masyarakat. (Erwin).