JAKARTA (MDSNews) – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., memberikan pembekalan secara langsung kepada para peserta Penataran Istri/Suami Program Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (P4N) Angkatan 68 Tahun Anggaran 2025 di Auditorium Lemhannas RI, Jakarta (28/7/25).
Salah satu peserta kegiatan ini adalah Lokasari, istri dari perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia, Kombes Pol. Gazali Ahmad, S.I.K., M.H., yang turut serta dalam mengikuti seluruh rangkaian penataran bersama para pendamping dari pejabat tinggi TNI, Polri, ASN, BUMN, dan tokoh-tokoh nasional lainnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Lemhannas RI menekankan tiga pesan penting kepada para peserta, yakni:
1. Peran strategis istri atau suami sebagai pendamping pemimpin nasional yang mampu menjaga etika, moral, dan karakter bangsa.
2. Pentingnya komunikasi vertikal dan dukungan harmonis dalam rumah tangga untuk keberhasilan tugas suami/istri di ranah publik.
3. Peserta diharapkan menjadi bagian dari keluarga besar Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) dan terus menjaga citra serta nilai-nilai luhur kebangsaan di lingkungan masing-masing.
“Ketahanan nasional tidak cukup dibangun oleh struktur negara saja. Keluarga, sebagai pilar utama masyarakat, menjadi benteng pertama dari nilai-nilai kebangsaan. Peran istri atau suami sangat vital dalam menjaga moralitas dan identitas bangsa,” ujar Dr. Ace Hasan Syadzily.
Kegiatan Penataran Istri/Suami P4N ini merupakan bagian dari misi Lemhannas RI dalam mencetak kader-kader pendamping pemimpin nasional yang memiliki pemahaman kebangsaan dan ketahanan keluarga yang kokoh. Penataran ini diselenggarakan selama 5 hingga 6 hari, terdiri dari berbagai sesi pembekalan dan diskusi interaktif.
Adapun materi yang diberikan dalam penataran ini meliputi:
Wawasan kebangsaan dan empat konsensus dasar bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), Etika dan komunikasi keluarga dalam kepemimpinan, Manajemen ekonomi keluarga, Literasi digital dan keamanan siber, Pencegahan kekerasan dalam rumah tangga,
Pemahaman kesetaraan gender dan peran sosial pendamping
Tujuan utama dari program ini adalah agar para peserta mampu:
Menjadi agen ketahanan nasional dari lingkup terkecil (keluarga), Menumbuhkan pemahaman kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, Menjalin jejaring antar pendamping dari berbagai sektor dan daerah, Menguatkan dukungan moral dan spiritual terhadap tugas dan tanggung jawab pasangan masing-masing
Penataran P4N Angkatan 68 ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Selain dari dalam negeri, beberapa angkatan sebelumnya juga pernah diikuti oleh peserta mancanegara seperti dari Singapura, India, Yordania, dan Timor Leste.
Dengan beragam latar belakang dan pengalaman, seluruh peserta dibina untuk menjadi pendamping yang berwawasan kebangsaan, adaptif terhadap perubahan zaman, dan mampu menyampaikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sosial.
Dengan semangat bela negara dan penguatan keluarga sebagai basis ketahanan nasional, Lemhannas RI melalui kegiatan penataran ini terus berupaya mendorong terciptanya sinergi antara institusi dan keluarga, demi mewujudkan Indonesia yang kuat, bersatu, dan berdaulat.