TANGGAMUS (MDSNews) – Suasana hangat menyelimuti Pekon Karang Brak, Kecamatan Pematangsawah, ketika Wakil Bupati Tanggamus, Agus Sutanto, tiba bersama rombongan Forkopincam. Kedatangan orang nomor dua di Kabupaten Tanggamus ini bukan sekadar kunjungan kerja, tetapi juga membawa pesan perhatian dan kepedulian pemerintah bagi masyarakat desa.
Langkah pertamanya tertuju pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat 75 kWp—proyek Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal EBTKE. PLTS ini menjadi denyut baru bagi Karang Brak, memberikan cahaya di malam hari dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Di tengah kunjungan, Wakil Bupati membagikan bendera Merah Putih kepada warga. Senyum sumringah dan mata berbinar terlihat saat kain merah-putih itu berpindah dari tangan pejabat ke tangan rakyat. “Bendera ini bukan sekadar simbol, tapi pengingat bahwa kita semua adalah bagian dari Indonesia yang merdeka,” ucap Agus Suranto, disambut tepuk tangan warga.
Andi Kurniawan, salah satu warga, tak kuasa menutupi rasa syukurnya. “Terima kasih kepada pemerintah yang sudah hadir di desa kami. Semoga perhatian seperti ini terus berlanjut,” ujarnya dengan nada penuh harap.
Perjalanan Wakil Bupati dilanjutkan ke SDN 1 Karang Brak. Di sana, ia melihat langsung kondisi tiga ruang kelas yang sudah layak direnovasi. Kepala sekolah, Hamdan, menyambutnya dengan mata berkaca-kaca.
“Kunjungan ini berarti sekali bagi kami. Mudah-mudahan ada tindak lanjut untuk memperbaiki ruang kelas agar anak-anak bisa belajar lebih nyaman,” ungkapnya.
Wakil Bupati juga menyampaikan. “Saya datang ke sini bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk mendengar dan merasakan apa yang warga rasakan. Karang Brak punya potensi besar, baik dari sumber energi bersih maupun dari generasi mudanya. Pemerintah daerah akan berusaha memberikan yang terbaik, terutama untuk pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Mari kita jaga semangat kebersamaan, karena Tanggamus hanya akan maju jika kita bergerak bersama.” ujarnya.
Kunjungan ini tak hanya meninggalkan jejak langkah di jalan desa, tetapi juga jejak harapan di hati masyarakat Karang Brak. (Erwin).