Ironi di Peringatan Maulid Nabi: Bupati Hadir Tepat Waktu, Sejumlah Kepala OPD Tanggamus Justru Terlambat, Ketua TP PKK Ikut Soroti

DAERAH HOME LAMPUNG Tanggamus TERBARU

Tanggamus (Medinas_News) — Sebuah ironi terjadi dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan Istiqomah serta Harlah Majelis Taklim Al-Mahmudah ke-1 di Masjid Agung Nurul Faizin Islamic Center, Kotaagung, Senin (8/9/2025). Di saat masyarakat dan jamaah hadir tepat waktu untuk memuliakan Nabi, sejumlah pejabat justru memperlihatkan sikap yang mencederai makna acara sakral tersebut.

Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Tanggamus tampak datang terlambat, meski acara sudah dimulai sejak pagi. Ironinya, Bupati Tanggamus H. Moh. Saleh Asnawi bersama Wakil Bupati Agus Suranto hadir lebih dahulu dengan penuh keseriusan, memberi teladan kedisiplinan.

Yang paling disorot adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tanggamus, Maradona, yang hadir belakangan setelah acara berlangsung. Sikap ini menimbulkan rasa kecewa di kalangan jamaah yang sudah sejak pagi menanti jalannya peringatan dengan tertib.

Kehadiran pejabat daerah dalam acara keagamaan seharusnya menjadi contoh positif bagi masyarakat. Apalagi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengandung pesan keteladanan, disiplin, dan akhlak mulia. Namun sikap abai sebagian oknum pejabat justru mencederai makna tersebut.

“Bagaimana mau jadi teladan kalau datang saja terlambat, sementara masyarakat biasa sudah duduk rapi sejak awal acara?” ujar salah satu jamaah yang enggan disebut namanya dengan nada kecewa.

Kondisi ini sontak menuai perhatian, termasuk dari Ketua TP PKK Kabupaten Tanggamus, Hj. Siti Mahmudah Saleh. Ia menyoroti secara langsung ketidakpekaan para pejabat yang dinilai mengabaikan momentum keagamaan penting ini.

“Acara ini bukan sekadar seremonial, tapi ajang memperkuat ukhuwah dan meneladani Rasulullah. Sangat disayangkan masih ada orang Dinas yang tidak hadir.” ujar Hj. Siti Mahmudah, juga dengan nada kecewa.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen sebagian pejabat daerah dalam menghormati agenda keagamaan yang digelar Pemkab sendiri. Masyarakat berharap kejadian memalukan seperti ini tidak kembali terulang, karena pejabat publik dituntut memberi contoh bukan justru menodai momen sakral dengan kelalaian.

Kehadiran pejabat daerah seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat, apalagi dalam acara bernuansa keagamaan yang mengedepankan keteladanan Nabi Muhammad SAW. Namun, sikap abai sebagian OPD justru menunjukkan lemahnya komitmen moral dan tanggung jawab mereka sebagai pelayan publik.

Masyarakat juga menilai, jika hal sekecil kehadiran dalam acara religius saja tidak bisa dijaga, bagaimana mungkin pejabat bisa diharapkan disiplin dalam menjalankan amanah yang lebih besar?

Acara Maulid Nabi Muhammad SAW ini sejatinya menjadi momentum menanamkan keteladanan Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah. Namun sayangnya, bagi sebagian pejabat, disiplin dan rasa hormat tampaknya hanya sekadar jargon.

Jurnalis : (Erwin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *