Pringsewu (MDSNews) – Seleksi perangkat Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu, kembali menuai sorotan. Dari dua peserta yang ikut tes tahap 2, hanya M. Ali Farhan Salis yang dinyatakan lulus dengan nilai 540, sementara Intan Belinda Cahyani gagal dengan nilai 430.
Yang membuat publik mencurigai, peserta yang lolos ternyata adalah anak dari Kepala Pekon Podomoro. Kondisi ini langsung menimbulkan spekulasi adanya permainan dan kebocoran soal ujian.
“Kalau hasilnya murni, masyarakat pasti menerima. Tapi kalau ada indikasi nepotisme, ini jelas merusak kepercayaan warga terhadap proses seleksi,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.
Dugaan praktik “main belakang” dalam rekrutmen perangkat pekon dinilai telah mencoreng asas transparansi, objektivitas, dan keadilan. Warga mendesak pihak kecamatan hingga aparat hukum untuk melakukan investigasi agar ke depan tidak ada lagi seleksi yang penuh dengan aroma nepotisme.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak panitia seleksi dan Kepala Pekon Podomoro belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan tersebut.(Aden Wijaya)