Asa Menghidupkan Kembali Dermaga Batu Balai, Harapan Baru Pertumbuhan Ekonomi Tanggamus

DAERAH HOME LAMPUNG PROVINSI Tanggamus TERBARU

Tanggamus (Medinas_News) — Asa untuk menghidupkan kembali Dermaga Batu Balai di Pekon Ketapang, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus terus hidup. Keberadaan dermaga yang merupakan aset Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini diyakini mampu menjadi solusi strategis, terutama dalam mengurai kepadatan arus mudik Idul Fitri maupun hari raya keagamaan lainnya.

Selama ini, akses penyeberangan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera hanya bertumpu pada Pelabuhan Merak di Provinsi Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan. Kendati pemerintah sempat membuka opsi penyeberangan alternatif melalui Pelabuhan Panjang–Tanjung Priok maupun Panjang–Ciwandan saat Lebaran 2025 lalu, namun opsi tersebut kurang diminati pemudik karena dinilai terlalu memakan waktu.

Menghidupkan kembali Dermaga Batu Balai sebenarnya sudah mulai diupayakan oleh Pj Bupati Tanggamus saat itu, Mulyadi Irsan, pada tahun 2024. Bahkan pihak Kemenhub telah melakukan survei awal. Namun hingga kini, tindak lanjut nyata belum terwujud.

Kendala utama berada pada lahan akses masuk menuju dermaga yang sebagian besar dimiliki oleh PT Pertamina. Hal ini membuat pelebaran jalan dan pembangunan infrastruktur pendukung tidak bisa segera dilakukan. Mulyadi Irsan bahkan pernah mendatangi langsung pihak Pertamina untuk membicarakan pemanfaatan lahan, termasuk rencana pengembangan Kawasan Industri Tanggamus (KIT) yang meliputi Kecamatan Kota Agung Timur, Limau, dan Cukuhbalak.

Upaya ini kemudian dilanjutkan oleh Bupati Tanggamus, H. Moh. Saleh Asnawi. Bahkan, ia menyerahkan langsung proposal kelanjutan proyek KIT sekaligus pengaktifan Dermaga Batu Balai kepada Komisaris Utama PT Pertamina, Mochamad Iriawan, saat menghadiri Groundbreaking Green Hydrogen Pilot Project di Ulubelu beberapa waktu lalu.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Kota Agung, Mu’min, menyatakan dukungan penuh atas rencana tersebut. Menurutnya, keberadaan Dermaga Batu Balai akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat.

“Kalau dermaga ini difungsikan, masyarakat dari Bengkulu, Lampung Barat, Tanggamus, dan Pringsewu tidak perlu lagi jauh-jauh ke Bakauheni. Mereka bisa menyeberang ke Pulau Jawa langsung melalui Dermaga Batu Balai,” ujarnya.

Namun, Mu’min menegaskan bahwa dukungan infrastruktur menjadi syarat utama. “Akses jalan menuju dermaga masih sempit dan tidak memungkinkan dilalui kendaraan besar seperti truk. Jadi harus dilebarkan dulu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mu’min menambahkan bahwa usulan pengaktifan kembali Dermaga Batu Balai saat ini masih dalam proses di Kemenhub. “Kalau memang Pertamina ingin ikut mengelola dermaga, kami tidak mempermasalahkan. Yang terpenting dermaga ini bisa difungsikan dan memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan dukungan semua pihak, harapan besar pun tumbuh agar Dermaga Batu Balai kembali hidup dan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus sekaligus solusi alternatif transportasi laut di masa mendatang.

Jurnalis : (Erwin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *